Uang Lebaran mengungkit laju ekonomi kuartal II



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Libur Lebaran yang lebih panjang serta tunjangan hari raya (THR) 2018 diharapkan bisa mendongkrak konsumsi rumah tangga. Harapannya: pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018 bisa bergerak di 5,2%.

Jika ini benar terjadi, target ini lebih tinggi dari efek gulir ekonomi Lebaran di 2017. Catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi saat Lebaran tahun 2017 yang jatuh di bulan Juni alias kuartal II 2017 di level 5,01%.

Harapan pemerintah, target pertumbuhan ekonomi kuartal II ini bisa tercapai. Pasalnya, ada tanda-tanda geliat ekonomi yang lebih baik. Salah satunya dari peningkatan uang beredar di masyarakat.


Catatan Bank Indonesia, jumlah uang yang diedarkan (UYD) per 5 Juni 2018 sebanyak Rp 745,9 triliun, naik 13,4% dibandingkan periode awal Ramadan atau pertengahan Mei 2018 yang hanya Rp 657,6 triliun.

Jumlah uang yang diedarkan itu diperkirakan akan terus naik, seiring naiknya kebutuhan masyarakat selama Lebaran. Sebab, jumlah uang tunai yang disediakan BI di musim Lebaran tahun ini juga lumayan gede yakni Rp 188,2 triliun, naik 15,3% dibanding Lebaran 2017 Rp 163 triliun.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018 selain didorong belanja Lebaran, juga karena adanya THR dan gaji ke-13 dengan total anggaran Rp 35,76 triliun. Kebijakan itu berperan besar mendongkrak ekonomi, khususnya di daerah. "Ada dorongan dari sisi pendapatan walau sesaat," katanya, Senin (11/6).

Dengan jumlah pemudik 19,5 juta dan asumsi belanja rata-rata Rp 5 juta (belum termasuk ongkos transportasi), ada Rp 100 triliun uang bergerak di daerah. Karena itu, laju konsumsi rumah tangga kuartal II-2018, kata Lana, bisa mencapai 5,02%–5,05%.

Ekonom PT Bank Mandiri Andry Asmoro bilang, Lebaran akan mengatrol konsumsi rumah tangga kuartal II jadi 4,97%, naik 0,02% dari kuartal I-2018 yang 4,95%. Alhasil, laju ekonomi kuartal II akan naik jadi 5,1%. Kata dia, konsumsi rumah tangga berperan lebih dari 50% terhadap PDB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto