JAKARTA. Direktur Utama PT Papua Indah Perkasa Teddy Renyut mengaku telah mengalirkan dana miliaran rupiah ke Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) demi mendapatkan proyek 2014 dari kementerian tersebut. Dari sejumlah uang tersebut, Teddy mengaku sebesar Rp 290 juta digunakan untuk membiayai kepergian Menteri PDT Helmy Faishal Zaini ke luar negeri dengan sang istri. Hal tersebut diungkapkan Teddy saat bersaksi dalam persidangan kasus dugaan suap terkait proyek talud di Biak Numfor, Papua, dengan terdakwa Yesaya Sombuk di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin (15/9). Menurut Teddy, ia pernah dimintai uang sebesar Rp 290 juta oleh Staf Khusus Menteri PDT Sabillilah Ardie membayarkan tiket rombongan Helmy ke luar negeri. Menurut Teddy, ia baru mengetahui bahwa uang Rp 290 juta tersebut digunakan untuk membeli tiket perjalanan Helmy, saat dirinya diperiksa oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Uang miliaran rupiah mengalir ke Kementerian PDT
JAKARTA. Direktur Utama PT Papua Indah Perkasa Teddy Renyut mengaku telah mengalirkan dana miliaran rupiah ke Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) demi mendapatkan proyek 2014 dari kementerian tersebut. Dari sejumlah uang tersebut, Teddy mengaku sebesar Rp 290 juta digunakan untuk membiayai kepergian Menteri PDT Helmy Faishal Zaini ke luar negeri dengan sang istri. Hal tersebut diungkapkan Teddy saat bersaksi dalam persidangan kasus dugaan suap terkait proyek talud di Biak Numfor, Papua, dengan terdakwa Yesaya Sombuk di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin (15/9). Menurut Teddy, ia pernah dimintai uang sebesar Rp 290 juta oleh Staf Khusus Menteri PDT Sabillilah Ardie membayarkan tiket rombongan Helmy ke luar negeri. Menurut Teddy, ia baru mengetahui bahwa uang Rp 290 juta tersebut digunakan untuk membeli tiket perjalanan Helmy, saat dirinya diperiksa oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).