KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah pengembang menyambut baik rencana Bank Indonesia (BI) melonggarkan kebijakan aturan loan to value (LTV) dan aturan mengenai kredit kepemilikan rumah (KPR) inden. Relaksasi kedua beleid tersebut diharapkan bisa semakin mendorong penjualan properti ke depan. Tulus Santoso, Direktur PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mengungkapkan, minat pembelian dengan skema KPR produk-produk Ciputra Group terus meningkat selama dua tahun terakhir. Seiring relaksasi aturan yang telah diterapkan oleh BI. "Dari data marketing sales kami pada kuartal I-2018 mengalami pertumbuhan 33% menjadi Rp 1,6 triliun dan sekitar 53% merupakan pembelian dari KPR. Ini relatif sama dengan tahun 2017," kata Tulus kepada Kontan.co.id, Minggu (3/6). Adapun properti Ciputra yang banyak dibeli dengan skema KPR adalah proyek di Maja dan Surabaya. Maklum, proyek ini membidik segmen menengah dengan harga dibawah Rp 1 miliar. Menurut Tulus, segmen menengah yang biasanya lebih bankable, karena pembelinya kebanyakan pembeli rumah pertama dan memiliki pendapatan tetap.
Uang muka KPR longgar, pasar properti bergairah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah pengembang menyambut baik rencana Bank Indonesia (BI) melonggarkan kebijakan aturan loan to value (LTV) dan aturan mengenai kredit kepemilikan rumah (KPR) inden. Relaksasi kedua beleid tersebut diharapkan bisa semakin mendorong penjualan properti ke depan. Tulus Santoso, Direktur PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mengungkapkan, minat pembelian dengan skema KPR produk-produk Ciputra Group terus meningkat selama dua tahun terakhir. Seiring relaksasi aturan yang telah diterapkan oleh BI. "Dari data marketing sales kami pada kuartal I-2018 mengalami pertumbuhan 33% menjadi Rp 1,6 triliun dan sekitar 53% merupakan pembelian dari KPR. Ini relatif sama dengan tahun 2017," kata Tulus kepada Kontan.co.id, Minggu (3/6). Adapun properti Ciputra yang banyak dibeli dengan skema KPR adalah proyek di Maja dan Surabaya. Maklum, proyek ini membidik segmen menengah dengan harga dibawah Rp 1 miliar. Menurut Tulus, segmen menengah yang biasanya lebih bankable, karena pembelinya kebanyakan pembeli rumah pertama dan memiliki pendapatan tetap.