Uang muka naik, Honda tunda bangun pabrik



JAKARTA. Aturan mengenai ketentuan minimal uang muka (down payment) 20% pembelian motor dan mobil produktif, serta 25% pembelian mobil pribadi bagi perusahaan pembiayaan (multifinance), membuat pelaku industri otomotif menghitung ulang rencana bisnis di 2012. Salah satunya adalah PT Astra Honda Motor (AHM).

Johanes Loman, Executive Vice President Director PT AHM mengatakan, perusahaannya akan mengkaji ulang pasar sepeda motor untuk menghitung ulang rencana pembangunan pabrik keempat mereka di kawasan industri Bukit Indah, Karawang, Jawa Barat.

Dia menyebutkan, ketentuan batas minimal uang muka ini akan mengoreksi pasar sepeda motor. “Sekitar 70% konsumen kami menggunakan pembiayaan kredit. Ketentuan batas uang muka, tentu akan menurunkan daya beli masyarakat dan mengoreksi pasar sepeda motor,” katanya saat dihubungi di Jakarta, Senin (19/3).


Sayang, Johanes enggan berkomentar lebih banyak mengenai rencana penundaan pembangunan pabrik sepeda motor ini. Seperti diketahui, saat ini, anak usaha PT Astra International Tbk ini tengah membangun pabrik keempatnya dengan kapasitas produksi 1,1 juta unit per tahun.

AHM menanamkan modal sekitar Rp 3,1 triliun untuk pabrik yang rencananya akan mulai beroperasi pada akhir semester kedua 2013.

Sigit Kumala, Senior General Manager Sales Division PT AHM mengatakan, pihaknya akan mengkaji ulang pembangunan pabrik perakitan sepeda motor jika terjadi penurunan pasar yang signifikan. Namun, Sigit belum dapat menjelaskan akan digunakan untuk apa dana investasi pembangunan pabrik, jika nantinya AHM batal membangun pabrik itu. “Saat ini proses pembangunan masih berjalan, karena butuh waktu lebih dari satu tahun untuk membangun pabrik. Jika tidak jadi dibangun, tidak ada masalah yang signifikan bagi AHM,” jelasnya.

Sigit memperkirakan, penjualan sepeda motor di 2012 akan turun hingga 30% jika pemerintah menetapkan batas uang muka kredit 20%. “Apalagi jika minimal DP harus 30%, penjualan bisa terkoreksi hingga di bawah 5 juta unit,” ujar Sigit.

Berdasarkan data Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI), total penjualan sepeda motor tahun 2011 mencapai 8,01 juta unit, dan ditargetkan tumbuh setinggi 12% pada 2012 ini, atau menjadi 9,2 juta unit, sebelum pemerintah menetapkan ketentuan batas uang muka sebesar 20% untuk pembelian sepeda motor dengan cara kredit.AHM sendiri hanya berhasil menjual 355.580 unit sepeda motor Honda

pada Februari 2012. Itu berarti mereka mengalami penurunan penjualan sekitar 8% ketimbang penjualan pada Januari 2012, yang mencapai 384.473 unit sepeda motor. Adapun sepanjang 2011 AHM berhasil menguasai pasar sepeda motor di Indonesia dengan pangsa pasar 53%, atau setara dengan 4,2 juta unit sepeda motor. Tahun 2012, AHM memasang target pertumbuhan penjualan sebanyak 10% atau menjadi 4,67 juta unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri