Uang muka naik, penjualan Avanza bisa turun



JAKARTA. Bos PT Toyota Astra Motor (TAM), Johny Darmawan mengaku khawatir dengan naiknya uang muka penjualan mobil setelah Bank Indonesia (BI) menetapkan uang muka kredit mobil menjadi 30%.

Dari banyak produk Toyota, aturan baru dari BI tersebut dikhawatirkan menurunkan penjualan mobil low MPV (multi purpose vehicle) jenis Avanza. Maklum, mobil ini banyak digemari masyarakat kelas menengah di Indonesia.

"Logisnya segmen pasar Avanza yang berasal dari kalangan menengah ke bawah, pasti merasa berat mau beli Avanza. Biasanya uang muka Rp 20 juta, kini mereka harus punya Rp 45 juta,” kata Johny saat dihubungi KONTAN, hari ini (6/6).


Dalam perkiraan Johny, Surat Edaran Bank Indonesia yang tertuang dalam Nomor 14/10/DPNP tertanggal 15 Maret 2012 itu bisa menurunkan permintaan Avanza hingga 30% dalam tiga bulan ke depan. Sebab, selama ini pembeli Avanza kebanyakan membeli dengan mekanisme uang muka kecil.

Secara keseluruhan, penjualan TAM diperkirakan akan terganggu dengan aturan BI tersebut. Apalagi, kuartal I tahun 2012 lalu, penjualan Avanza menjadi penyumbang terbanyak penjualan Toyota tahun ini, yakni 25.000 unit dari 96.000 unit penjualan Toyota secara keseluruhan.

Itu berarti, sekitar 8.000 unit Avanza yang terjual setiap bulannya, atau dengan kontribusi 35% dari seluruh penjualan Toyota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri