JAKARTA. Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian Republik Indonesia (Bareskrim Polri) untuk memusnahkan temuan uang rupiah palsu sebanyak 135.110 lembar.Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Lambok Antonius Siahaan menyatakan, sepanjang 2013 dari seluruh uang palsu yang berhasil ditemukan, paling banyak peredarannya adalah di Pulau Jawa.Lambok merinci, dominasi temuan uang rupiah palsu dominan berasal dari Jawa Timur sebanyak 22,85%, Jakarta mencapai 20,71%, Jawa Barat sebesar 15,23%, Jawa Tengah mencapai 13,19% dan Yogyakarta sebanyak 12,30%."Selama 2013, kami berhasil mendeteksi ada 11 lembar temuan uang palsu dari satu juta lembar. Temuan uang palsu paling banyak berasal dari laporan masyarakat kepada pihak Kepolisian," ujar Lambok saat konferensi pers pemusnahan uang rupiah palsu di Gedung BI, Jakarta, Kamis (20/2).Menurut Lambok, temuan uang palsu ini yang kemudian dimusnahkan oleh bank sentral dan Bareskrim Polri. Pemusnahan temuan uang rupiah palsu pada 2013 ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan pemusnahan uang palsu pada 2011 lalu yang mencapai 367.049 lembar.Dalam kesempatan yang sama, Direktur Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Arief Sulistyanto menyatakan bahwa temuan uang rupiah palsu sepanjang 2013 ini berasal dari 58 perkara atau laporan polisi dan sebanyak 115 tersangka 115 yang berhasil ditangkap dan ditahan."Seluruh perkara itu sudah 100% disidangkan dan dituntaskan perkara hukumnya," ujar Arief.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Uang palsu paling banyak ditemukan di Pulau Jawa
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian Republik Indonesia (Bareskrim Polri) untuk memusnahkan temuan uang rupiah palsu sebanyak 135.110 lembar.Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Lambok Antonius Siahaan menyatakan, sepanjang 2013 dari seluruh uang palsu yang berhasil ditemukan, paling banyak peredarannya adalah di Pulau Jawa.Lambok merinci, dominasi temuan uang rupiah palsu dominan berasal dari Jawa Timur sebanyak 22,85%, Jakarta mencapai 20,71%, Jawa Barat sebesar 15,23%, Jawa Tengah mencapai 13,19% dan Yogyakarta sebanyak 12,30%."Selama 2013, kami berhasil mendeteksi ada 11 lembar temuan uang palsu dari satu juta lembar. Temuan uang palsu paling banyak berasal dari laporan masyarakat kepada pihak Kepolisian," ujar Lambok saat konferensi pers pemusnahan uang rupiah palsu di Gedung BI, Jakarta, Kamis (20/2).Menurut Lambok, temuan uang palsu ini yang kemudian dimusnahkan oleh bank sentral dan Bareskrim Polri. Pemusnahan temuan uang rupiah palsu pada 2013 ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan pemusnahan uang palsu pada 2011 lalu yang mencapai 367.049 lembar.Dalam kesempatan yang sama, Direktur Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Arief Sulistyanto menyatakan bahwa temuan uang rupiah palsu sepanjang 2013 ini berasal dari 58 perkara atau laporan polisi dan sebanyak 115 tersangka 115 yang berhasil ditangkap dan ditahan."Seluruh perkara itu sudah 100% disidangkan dan dituntaskan perkara hukumnya," ujar Arief.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News