KONTAN.CO.ID - LONDON. Pemilik Facebook Meta Platforms mengatakan bahwa perubahan sementara dalam kebijakan kontennya, hanya untuk Ukraina, diperlukan agar pengguna menyuarakan penentangan terhadap serangan Rusia, saat Rusia membuka kasus pidana setelah perusahaan mengatakan akan mengizinkan posting seperti "mati bagi penjajah Rusia." Mengutip Reuters, Sabtu (12/3), Jaksa Rusia meminta pengadilan untuk menunjuk raksasa teknologi AS itu sebagai organisasi ekstremis dan regulatorkomunikasi akan membatasi akses ke Instagram Meta mulai 14 Maret. Perusahaan mengatakan, keputusan itu akan mempengaruhi 80 juta pengguna di Rusia. "Sebuah kasus kriminal telah dimulai ... sehubungan dengan seruan ilegal untuk pembunuhan dan kekerasan terhadap warga Federasi Rusia oleh karyawan perusahaan Amerika Meta, yang memiliki jejaring sosial Facebook dan Instagram," kata Komite Investigasi Rusia.
Ubah Kebijakan Sementara, Meta Membela Seruan Penentangan Terhadap Serangan Rusia
KONTAN.CO.ID - LONDON. Pemilik Facebook Meta Platforms mengatakan bahwa perubahan sementara dalam kebijakan kontennya, hanya untuk Ukraina, diperlukan agar pengguna menyuarakan penentangan terhadap serangan Rusia, saat Rusia membuka kasus pidana setelah perusahaan mengatakan akan mengizinkan posting seperti "mati bagi penjajah Rusia." Mengutip Reuters, Sabtu (12/3), Jaksa Rusia meminta pengadilan untuk menunjuk raksasa teknologi AS itu sebagai organisasi ekstremis dan regulatorkomunikasi akan membatasi akses ke Instagram Meta mulai 14 Maret. Perusahaan mengatakan, keputusan itu akan mempengaruhi 80 juta pengguna di Rusia. "Sebuah kasus kriminal telah dimulai ... sehubungan dengan seruan ilegal untuk pembunuhan dan kekerasan terhadap warga Federasi Rusia oleh karyawan perusahaan Amerika Meta, yang memiliki jejaring sosial Facebook dan Instagram," kata Komite Investigasi Rusia.