KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) Tbk (ZYRX) melakukan revisi proyeksi kinerja pada 2024. Kendati begitu, ZYRX tetap menatap optimistis prospek bisnisnya di sisa tahun ini. Sekretaris Perusahaan Zyrexindo Mandiri Buana Evan Jordan mengatakan, pihaknya melakukan penyesuaian proyeksi penjualan bersih perusahaan menjadi sebesar Rp 475 miliar pada 2024. Sementara itu, laba bersih ZYRX ditargetkan tumbuh sekitar 8%-10% pada tahun ini. "Kami melakukan penyesuaian yang realistis berdasarkan kondisi pasar saat ini," kata dia, Senin (8/7).
Penyesuaian proyeksi kinerja ZYRX disebabkan berbagai faktor, seperti perlambatan ekonomi global dan perubahan preferensi konsumen. Selain itu, persaingan industri teknologi yang makin kompetitif juga berdampak pada proyeksi kinerja perusahaan tersebut.
Baca Juga: Penjualan Laptop Naik 30% di Kuartal I-2024, Begini Strategi Zyrexindo (ZYRX) Mengutip materi paparan publik beberapa waktu lalu, ZYRX sempat menargetkan penjualan bersih sebanyak Rp 955,02 miliar pada 2024. Pada saat yang sama, emiten produsen laptop dan komputer ini membidik laba bersih sebesar Rp 97,61 miliar. Untuk memenuhi target terbarunya, ZYRX melakukan beberapa Langkah strategis. Salah satunya adalah inovasi produk yang mana pada 2024 ZYRX telah meluncurkan beberapa produk baru seperti Laptop Zyrex Ultra, Zyrex Smart TV, dan Laptop Zyrex Maveric Ultra X. Khusus untuk Zyrex Maveric Ultra X, laptop ini menjadi produk unggulan ZYRX di segmen laptop gaming. Produk tersebut dibekali prosesor Intel Core i9 generasi 14 yang dipadu dengan GPU NVIDIA GeForce RTX 4090. Laptop ini jiha memiliki refresh rate tertinggi sebesar 240Hz. "Akhir bulan ini kami juga akan meluncurkan produk laptop gaming baru dengan prosesor Qualcomm," imbuh Evan. Selain inovasi produk, ZYRX juga aktif menjalin kemitraan dengan institusi pendidikan, pemerintahan, dan korporasi swasta guna membuka peluang pasar baru. Asal tahu saja, saat ini ZYRX tidak hanya fokus pada penjualan laptop dan komputer untuk segmen business to business (B2B), melainkan juga memperluas pasar business to consumer (B2C). Sebab, pasar B2C di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan pertumbuhan pasar laptop dan komputer untuk segmen tersebyt di Indonesia diprediksikan akan terus bertumbuh pada tahun 2024. "Meskipun ZYRX akan memperluas segmen B2C, namun segmen B2B akan tetap menjadi fokus utama perusahaan," kata dia. ZYRX juga senantiasa menerapkan strategi seperti membuka dealer baru di beberapa wilayah Indonesia, terutama di area yang belum terlayani dengan baik; meningkatkan kerja sama dengan mitra bisnis, distributor, dan reseller baru untuk memperluas jangkauan penjualan; serta memperkuat kesadaran terhadap merek Zyrex.
"Akhir bulan kemarin kami baru saja menggandeng Anjas Maradita sebagai Brand Ambassador untuk meningkatkan citra merek," ungkap Evan. Tak ketinggalan, ZYRX juga mewaspadai tren pelemahan rupiah hingga ke level Rp 16.000 per dollar AS yang terjadi belakanhan ini. Sebagai antisipasi, ZYRX berusaha mencari pemasok lokal untuk beberapa komponen elektronik, meningkatkan efisiensi operasional untuk menekan biaya produksi, dan melakukan penyesuaian harga jual produk. Dengan pendekatan yang holistik dan adaptif, ZYRX diklaim mampu mempertahankan kinerja keuangan yang stabil dan terus berkompetisi di pasar teknologi yang dinamis. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat