Ubah Skema Lelang, iPasar dan Perhutani Siap Lelang Kayu Anyar



JAKARTA. Setelah tiga kali kayu stok lawas milik Perum Perhutani di iPasar gagal dilelang secara online, pihak iPasar dan Perhutani duduk bersama untuk membikin sejumlah kesepakatan. Pertama, mengubah metode penjualan kayu; dan kedua menetapkan persyaratan peserta lelang. Tujuannya jelas, yaitu meningkatkan gairah lelang kayu dan mengerek volume penyerapan kayu. Selama ini, lelang kayu online di iPasar dilakukan mulai dari hari Senin hingga Jumat; dengan lima sesi lelang per hari. Setiap sesi lelang berlangsung selama 45 menit. Pendeknya waktu per sesi ini rupanya menjadi kendala bagi peserta lelang karena terbilang singkat dan tidak mencukupi untuk mempertimbangkan beli kayu atau tidak. Mencermati evaluasi peserta lelang inilah iPasar melakukan perombakan pada metode penjualannya. Lima sesi lelang dipangkas menjadi dua sesi per hari. "Sesi pertama dimulai pukul 10.00-12.00 WIB, sedangkan sesi kedua dari 13.30-16.00 WIB," papar Direktur Perdagangan iPasar F.X Judamanto di Jakarta, Senin (19/4).Sementara itu, soal peserta lelang, setiap Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Perhutani yang ada di setiap kawasan hutan, setidaknya mendaftarkan 10 orang untuk menjadi anggota pembeli di iPasar. Bila ada enam KBM berarti akan ada 60 orang calon pembeli potensial."Mereka ini pembeli yang biasanya ikut di lelang konservatif Perhutani. Jadi pembeli tidak hanya terpaku pada kayu-kayu produksi hasil daerah mereka saja tapi juga kayu produksi daerah lain." ujar Juda. Dus, lelang online ini akan terbuka untuk anggota-anggota baru. Satu lagi kesepakatan yang dibuat antara iPasar dan Perhutani adalah kesediaan Perhutani untuk menggelontorkan 10.000 meter kubik kayu per bulan. "Untuk sementara kayunya jenis jati dulu, nanti secara bertahap juga akan disediakan kayu rimba seperti mahoni, pinus" kata Kepala Seksi Pemasaran Kayu Bundar Perum Perhutani Sudaryana. Juda berharap, gelontoran kayu sebanyak 10.000 meter kubik per bulan tersebut diharapkan bisa terlaksana bulan ini. Dengan demikian, para pelaku pasar tidak ragu-ragu untuk membeli dalam partai banyak dan pasar juga akan menjadi lebih likuid karena volume perdagangannya meningkat.Asal tahu saja, salah satu penyebab kegagalan lelang kayu Perhutani beberapa waktu lalu adalah kayu-kayu yang disuguhkan ke pasar adalah kayu stok lama. Maklum, belum ada stok tebangan kayu segar. Nah, dengan skema lelang anyar tersebut, minggu ini Perhutani tidak akan melelang kayu lama, melainkan kayu anyar yang diangkut dari Jawa Timur. Kayu yang ditawarkan adalah jenis kayu jati tipe A III, yaitu kayu berdiameter di atas 30 cm dengan mutu lokal. Kayu ini dinilai kayu yang memang banyak diserap di dalam negeri. Harga dasar lelang kayu jenis ini antara Rp 2,3 juta-Rp 3 juta per meter kubik Total volume kayu yang akan dilelang sebesar 340 meter kubik. 'Targetnya 60%-70% lah terserap," kata Juda.Bulan ini, Perhutani mematok penjualan kayu jatinya sebesar Rp 140 miliar atau 10% dari total target tahun ini yang mencapai Rp 1,4 triliun. Perhutani sudah meraup pendapatan Rp 63,635 miliar pada triwulan I tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: