JAKARTA. Setelah sempat menikmati berkah moda transportasi berbasis aplikasi, produsen mobil murah ramah lingkungan low cost green car (LCGC) saat ini nampaknya tak bisa banyak berharap. Abdul Arijal Taufiq, tenaga pemasaran Datsun di Jakarta Selatan mengatakan, banyak pembeli Datsun Go+ yang mengaku menggunakan kendaraannya untuk bisnis transportasi aplikasi seperti Uber dan Grab. "Sampai sekarang masih ada, per bulan saya jual 5 unit - 8 unit," kata Abdul ke KONTAN, Selasa (12/04). Hanya saja, euforia ini akan berakhir. Pasalnya, Musa Emyus, Sekretaris Koperasi Jasa Trans Usaha Bersama mewakili Uber, menyatakan, hasil kesepakatan dengan pemerintah, kendaraan yang boleh dipakai untuk transportasi berbasis aplikasi adalah minimal bermesin 1.300 cc atau jenis low MPV. "Anggota kami yang menggunakan LCGC sedang proses pengalihan," kata Musa kepada KONTAN, Selasa (12/04).
Uber & Grab tak boleh pakai LCGC
JAKARTA. Setelah sempat menikmati berkah moda transportasi berbasis aplikasi, produsen mobil murah ramah lingkungan low cost green car (LCGC) saat ini nampaknya tak bisa banyak berharap. Abdul Arijal Taufiq, tenaga pemasaran Datsun di Jakarta Selatan mengatakan, banyak pembeli Datsun Go+ yang mengaku menggunakan kendaraannya untuk bisnis transportasi aplikasi seperti Uber dan Grab. "Sampai sekarang masih ada, per bulan saya jual 5 unit - 8 unit," kata Abdul ke KONTAN, Selasa (12/04). Hanya saja, euforia ini akan berakhir. Pasalnya, Musa Emyus, Sekretaris Koperasi Jasa Trans Usaha Bersama mewakili Uber, menyatakan, hasil kesepakatan dengan pemerintah, kendaraan yang boleh dipakai untuk transportasi berbasis aplikasi adalah minimal bermesin 1.300 cc atau jenis low MPV. "Anggota kami yang menggunakan LCGC sedang proses pengalihan," kata Musa kepada KONTAN, Selasa (12/04).