Uber merugi US$ 1,07 miliar hingga kuartal ketiga 2018



KONTAN.CO.ID - SAN FRANCISCO. Uber Technologies Inc merugi sebesar US$ 1,07 miliar di kuartal III tahun ini. Jumlah kerugian tersebut membesar 20% dari kuartal sebelumnya dan 27% dari tahun lalu.

Dilansir dari Reuters, Kamis (15/11), ini merupakan pencatatan kerugian kuartalan terbesar. Sementara kerugian yang dihitung sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi adalah US$ 592 juta, atau turun dari US$ 614 juta pada kuartal lalu. Sedangkan posisi total kerugian tahun lalu mencapai US$ 1,02 miliar.

Bisnis Uber melambat secara signifikan karena perusahaan angkutan online ini lebih banyak mengeluarkan bujet untuk mendorong pertumbuhan bisnis global, terutama dalam mengembangkan bisnis pengiriman makanan dan pengangkutan kargo.


Meski merugi, perusahaan bernilai US$ 78 miliar ini masih punya kesempatan untuk tumbuh. Direktur Keuangan Uber Nelson Chai mengatakan, Uber berpeluang besar untuk menjadi pemimpin jasa angkutan online di pasar India dan Timur Tengah. “Kami memiliki perolehan kuartal yang kuat, baik dari sisi ukuran bisnis maupun lingkup pasar global,” katanya.

Jika kerugian perusahaan berlanjut, Uber akan melebur dengan perusahaan saingannya yang ada di India dan Timur Tengah. Seperti jasa angkutan Ola yang berbasis di India. Apalagi mereka sama-sama mendapatkan pendanaan dari SoftBank Group Corp.

Pada periode yang sama, total pesanan layanan pengakutan dan pengiriman barang naik 6% menjadi US$ 12,7 miliar dari kuartal sebelumnya dan naik 41% dari tahun lalu. Sedangkan pertumbuhan secara keseluruhan di tahun lalu mencapai angka dua digit.

Sementara pendapatan total di kuartal tiga sebesar US$ 2,95 miliar, naik 38% secara tahunan. Hal ini diikuti peningkatan pendapatan di kuartal kedua yang tumbuh 63% dibandingkan tahun lalu.

Editor: Wahyu T.Rahmawati