GENEVA. Tak banyak bank yang punya nyali membeberkan kerugian transaksi derivatif. Salah satu bank yang cukup berani mengakui kerugian sangat besar adalah UBS AG. Awalnya, raksasa bank asal Swiss ini berterus terang bahwa perusahaan mengalami kerugian sebesar US$ 2 miliar. Namun kemarin, UBS menyatakan kerugian yang dialami ternyata lebih besar yaitu mencapai US$ 2,3 miliar. Kerugian tersebut berasal dari transaksi di Standard & Poor’s 500, DAX dan EuroStoxx index futures yang dilakukan oleh salah satu trader-nya. Kerugian ini berawal saat trader UBS yaitu Kweku Adoboli melakukan transaksi derivatif tidak sah sejak Januari hingga September 2011. Namun, pihak berwajib di London menyatakan trader asal UBS itu didakwa dengan pelanggaran akuntansi palsu Oktober 2008 dan penipuan data transaksi pada Januari 2009.
UBS AG mengaku kerugian yang dialami lebih besar yaitu US$ 2,3 miliar
GENEVA. Tak banyak bank yang punya nyali membeberkan kerugian transaksi derivatif. Salah satu bank yang cukup berani mengakui kerugian sangat besar adalah UBS AG. Awalnya, raksasa bank asal Swiss ini berterus terang bahwa perusahaan mengalami kerugian sebesar US$ 2 miliar. Namun kemarin, UBS menyatakan kerugian yang dialami ternyata lebih besar yaitu mencapai US$ 2,3 miliar. Kerugian tersebut berasal dari transaksi di Standard & Poor’s 500, DAX dan EuroStoxx index futures yang dilakukan oleh salah satu trader-nya. Kerugian ini berawal saat trader UBS yaitu Kweku Adoboli melakukan transaksi derivatif tidak sah sejak Januari hingga September 2011. Namun, pihak berwajib di London menyatakan trader asal UBS itu didakwa dengan pelanggaran akuntansi palsu Oktober 2008 dan penipuan data transaksi pada Januari 2009.