KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tanggal 1 September 2023 menjadi hari penting bagi UBS Gold dengan diresmikannya UBS Gold Tower. Peresmian ini dilakukan langsung oleh Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono dan disaksikan oleh Untung Yahya, mewakili Direktur Utama UBS Gold, Eddy Susanto. Dalam sambutannya, Panglima TNI menyampaikan lebih dari 41 tahun UBS Gold telah berkarya sebagai produsen perhiasan emas dan logam mulia terkemuka di Indonesia. Berbagai inovasi telah dihadirkan oleh UBS Gold agar lebih dekat dengan konsumen. "Lebih dari 41 tahun UBS Gold telah berkarya sebagai produsen perhiasan emas di Indonesia. Berbagai inovasi dan perhiasan berkualitas telah dihadirkan oleh UBS Gold," kata Panglima TNI saat meresmikan UBS Gold Tower pekan lalu, seperti rilis yang diterima, Sabtu (9/9).
Komitmen UBS Gold menghadirkan perhiasan emas berkualitas telah dibuktikan dengan keberhasilannnya menembuh pasar internasional. Hal ini terlihat perhiasan emas hasil produksi yang terletak di Kenjeran, Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur dikenakan sederet selebritis dunia.
Baca Juga: Naik Lagi, Simak Daftar Lengkap Harga Emas Antam untuk Siang Ini (9/9) Sebut saja Diva kondang Mariah Carey, Carrie Underwood, sosialita Paris Hilton, dan Bella Poarch seleb Tiktok yang memiliki 92,7 juta pengikut. Carrie Underwood diketahui memakai perhiasan produksi UBS Gold saat tampil di panggung "Academy of Country Music Awards 2020". Pemenang American Idol 2005 ini juga mengenakan asesoris emas yang terlihat glamor dari UBS Gold saat merilis album bertajuk “My Gift”. Diva dunia Mariah Carey juga terlihat menggunakan anting emas dari UBS Gold saat menghadiri acara Good Morning America yang ditayangkan jaringan televisi ABC di Amerika Serikat. “Keberhasilan UBS Gold menembus pasar selebritis di Amerika Serikat adalah bagian dari komitmen dan kerja keras dalam menjalankan strategi bisnis yang serius. Hal ini memotivasi kami untuk terus berinovasi dan memaksimalkan customer experience lewat penggunaan produk perhiasan emas,” kata Aucy Chandra, juru bicara UBS Gold, kepada media baru-baru ini. Diakui Aucy, tidak mudah bagi UBS Gold untuk menembus pasar Amerika Serikat. Pada saat pandemi Covid-19 di awal tahun 2021, terjadi peningkatan minat warga AS terhadap perhiasan emas. Peluang baik ini dimanfaatkan UBS dengan melakukan berbagai inovasi produk perhiasan emas yang didominasi model rantai atau gold chain untuk kalung dan gelang.
Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini (9/9) di Pegadaian Kompak Naik “Produk kita memang sudah diterima oleh para selebritis Amerika, termasuk para rapper yang mayoritas adalah pria. Intinya kita menyesuaikan dengan selera pasar,” jelas Aucy. Menembus Pasar Internasional Keberhasilan UBS Gold dalam menembus pasar internasional sudah dimulai sejak didirikan pada tahun 1991. Aucy mengungkapkan bahwa pendiri UBS adalah pelopor penggunaan teknik casting atau cor-cor-an dalam pembuatan perhiasan emas pertama di Indonesia. “Teknik
casting ini dipelajari beliau di Taiwan. Jadi casting itu teknik cetak menggunakan lilin. Hasilnya adalah perhiasan emas seperti cincin yang tidak ada patriannya (sambungan),” paparnya. UBS Gold kemudian merambah penjualan perhiasan emas yang diproduksi ke luar negeri. Tentu saja banyak tantangan yang harus dilalui, seperti keluhan terkait warna emas yang dianggap kurang bagus atau kurang berkilau serta kualitas perhiasan yang masih dianggap kurang.
Baca Juga: Awan Hitam Membayangi Kilau Emas Bahkan saat negosiasi ekspor ke luar negeri, Aucy mengungkapkan keheranannya ketika UBS Gold sudah membuat produk sesuai dengan pesandan dan arahan
buyer tetapi masih tetap dipandang sebelah mata. “Indonesia selalu dipandang rendah dibandingkan dengan negara maju. Inilah perjuangan kita melakukan banyak inovasi dan perbaikan sehingga sekarang kita sudah diakui dan disejajarkan dengan Italia. Beberapa produk kita malah memiliki kualitas lebih baik.” katanya. Setelah melalui berbagai perbaikan dan peningkatan mutu, produk perhiasan UBS saat ini diterima di 35 negara di dunia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto