UBS Menargetkan Harga Emas Spot ke Level US$2.700 pada Pertengahan 2025



KONTAN.CO.ID - Harga emas rebound pada Kamis (19/9), setelah Federal Reserve (The Fed) memulai siklus pelonggaran moneter dengan penurunan suku bunga sebesar 0,5%, mendorong harga emas mendekati rekor tertinggi di kisaran US$2.600 per ons troi.

Melansir Reuters, harga emas spot naik 0,7% menjadi US$2.575,90 per ons troi pada pukul 10:05 pagi waktu ET (1405 GMT). Sementara kontrak berjangka emas AS naik 0,1% menjadi US$2.600,60.

Baca Juga: Harga Emas Spot Naik 1% ke US$2.584,16 Kamis (19/9) Sore, Terkerek Suku Bunga The Fed


Harga emas mencapai rekor tertinggi di US$2.599,92 pada Rabu (18/9), setelah The Fed menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 4,75-5%, sejalan dengan ekspektasi para pedagang sebelum keputusan diumumkan.

"Pasar memperhitungkan penurunan suku bunga yang lebih besar dan lebih banyak lagi karena kita memiliki defisit fiskal dan perdagangan dan itu akan semakin melemahkan nilai dolar secara keseluruhan," ujar Alex Ebkarian, Chief Operating Officer di Allegiance Gold.

Menurutnya, risiko geopolitik yang dikombinasikan dengan defisit fiskal, lingkungan suku bunga rendah dan melemahnya dolar menjadi faktor yang mendorong kenaikan harga emas.

Pelonggaran kebijakan moneter oleh bank-bank global, ditambah dengan pembelian emas oleh bank sentral dan kekhawatiran geopolitik, telah memicu reli harga emas yang berulang kali mencatat rekor tahun ini.

Baca Juga: Harga Emas Merosot Karena Penguatan Dolar Setelah Suku Bunga Turun

UBS dalam catatannya memprediksi, "Rally ini bisa terus berlanjut. Kami menargetkan harga emas mencapai US$2.700 per ons troi pada pertengahan 2025."

Selain itu, harga perak spot juga naik 2,4% menjadi US$30,78 per ons troi, platinum naik 1,4% menjadi US$982,27, dan palladium naik 1,7% menjadi US$1.079,75.

UBS menambahkan, “Kami tetap berpendapat bahwa perak akan mendapat keuntungan dari kenaikan harga emas."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto