KONTAN.CO.ID - JENEWA. Perusahaan perbankan investasi dan jasa keuangan UBS Group AG meminta syarat ke pemerintah Swiss untuk mengakuisisi Credit Suisse. UBS meminta jaminan dari pemerintah Swiss untuk ikut menanggung biaya sekitar US$ 6 miliar. Seperti dilansir Reuters, Sabtu (18/3), jaminan pemerintah senilai US$ 6 miliar yang diminta UBS akan menutupi biaya penutupan beberapa bagian Credit Suisse dan biaya litigasi potensial yang mungkin muncul.
Credit Suisse yang telah berusia 167 tahun turut terdampak runtuhnya Silicon Valley Bank dan Signature Bank yang terjadi selama seminggu terakhir. Imbas runtuhnya bank tersebut, saham-saham perbankan merosot dan mendorong pihak berwenang untuk mengambil langkah-langkah luar biasa untuk menjaga bank lain agar tetap bertahan. Salah satu sumber Reuters membisikkan, pembicaraan untuk menyelesaikan krisis kepercayaan terhadap Credit Suisse menghadapi hambatan yang signifikan. Kemungkinan, ada 10.000 pekerjaan yang harus dipangkas jika kedua bank tersebut bergabung.
Baca Juga: Wall Street Memerah Tertekan Krisis SVB dan Kekhawatiran Resesi Sementara itu, regulator Swiss berlomba untuk memberikan solusi bagi Credit Suisse sebelum pasar dibuka kembali pada hari Senin, namun kerumitan dalam menggabungkan dua bank raksasa ini meningkatkan prospek bahwa pembicaraan akan berlangsung hingga hari Minggu ini. Dengan kekacauan yang terjadi pada SVB, pemerintahan Presiden AS Joe Biden bergerak untuk melindungi deposito konsumen. Sementara bank sentral Swiss meminjamkan miliaran dolar kepada Credit Suisse untuk menstabilkan neraca keuangan yang goyah. UBS sendiri sedang berada di bawah tekanan dari pihak berwenang Swiss agar mengakuisisi Credit Suisse untuk mengendalikan krisis. Rencana tersebut membuat bisnis Credit Suisse di Swiss dipisahkan.
Menurut laporan Financial Times, Swiss juga tengah bersiap-siap untuk menggunakan langkah-langkah darurat untuk mempercepat kesepakatan. Pihak berwenang AS terlibat dan bekerja sama dengan rekan-rekan di Swiss untuk membantu menengahi kesepakatan. Untuk diketahui, saham Credit Suisse kehilangan seperempat nilainya pada minggu lalu. Perusahaan ini terpaksa menggunakan dana talangan bank sentral sebesar US$ 54 miliar agar bisa pulih dari serangkaian skandal yang telah merusak kepercayaan investor dan klien. Credit Suisse termasuk di antara para manajer kekayaan terbesar di dunia dan dianggap sebagai salah satu dari 30 bank global yang secara sistemik penting dan kegagalannya akan merembet ke seluruh sistem keuangan.
Baca Juga: Terseret Masalah SVB, Credit Suisse Dikabarkan Bakal Diakuisisi UBS Editor: Khomarul Hidayat