Udara dingin pacu kenaikan harga gas alam



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas gas alam kian menghangat sepekan terakhir. Cuaca dingin yang lebih dari biasanya mendorong peningkatan permintaan komoditas energi itu.

Sejak Energi Information Administration (EIA) merilis terjadinya penarikan persediaan yang cukup signifikan pekan lalu, harga gas alam mulai merangkak naik.

Mengutip Bloomberg, Selasa (29/1) pukul 14.00 WIB, harga gas alam kontrak pengiriman Maret 2018 di Nymex naik 1,29% ke level US$ 3,208 per mmbtu. Sedangkan, dibandingkan sepekan sebelumnya penguatannya sudah mencapai 5,56%.


“Ini penurunan cadangannya sudah 18% di bawah rata-rata lima tahun,” ujar Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoint Futures kepada Kontan.co.id.

Tak hanya di Eropa, cuaca yang lebih dingin juga terjadi di Eropa. Misalnya di Inggris. Permintaan gas alam naik karena suhu yang lebih dingin. Pada Selasa (29/1), suhu rata-ratanya diperkirakan berada di level 5,6 derajat celsius, sedangkan Rabu (30/1) kemungkinan melemah menjadi 5,2 derajat celcius.

Andri meyakini sentimen bullish ini mampu bertahan lama, karena prediksi cuaca bulan Februari yang lebih dingin. Menurutnya, hingga dua pekan ke depan udara masih tetap dingin dan permintaan gas alam juga terus meningkat. Apalagi angka cadangan ideal sudah turun menjadi 3,6 triliun kaki kubik.

“Memasuki kuartal II baru harga baru bergerak sideways karena kenaikan produksi,” prediksi Andri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini