BRUSSELS. Para pemimpin Uni Eropa (UE) akan mencoba meyakinkan Yunani dalam pertemuan yang akan berlangsung hari ini dan Jumat, untuk membantu negara itu menghindari gagal bayar serta kembali pada kondisi keuangan yang stabil. Mereka akan memastikan bahwa paket bantuan darurat sebesar 12 miliar euro akan digelontorkan, asal Yunani benar-benar berkomitmen untuk menjalankan reformasi ekonomi negaranya. Kanselir Jerman Angela Merkel menggarisbawahi bahwa akan ada keputusan dalam rapat itu, namun itu sifatnya informal. Namun tetap saja pertemuan itu akan terus dipantau oleh pasar, apakah rencana Uni Eropa untuk menyelamatkan Yunani bisa berhasil. Pertemuan dua hari ini juga mengagendakan peningkatan besaran dana bailout di zona Euro, menyelesaikan pembentukan dana krisis permanen dan diskusi mengenai Libia, Suriah dan Kroasia. "Pesan saya kepada masyarakat Yunani adalah, jika pemerintah bersungguh-sungguh, Uni Eropa akan membantu. Jika Yunani menunjukkan komitmennya untuk reformasi keuangan, kami akan membantu Yunani keluar dari krisis," ujar Presiden Komite Eropa Jose Manuel Barroso. Jika memang Yunani berhasil membujuk Uni Eropa dan IMF untuk berkomitmen penuh terhadap penyesuaian anggaran, ini hanya akan memberi napas sejenak bagi Yunani. Bahkan paket bantuan sebesar 110 miliar euro dari UE dan IMF yang disetujui Yunani pada Mei 2010 belum selesai seluruhnya dicairkan, pembicaraan mengenai kemungkinan paket bantuan keuangan kedua sudah kembali dilakukan.Bagaimanapun juga Yunani sekarang membutuhkan dana talangan dengan jumlah yang sama untuk menutupi kewajiban finansialnya hingga 2014. UE menginginkan, bailout kedua ini mengikutkan pihak swasta. Namun belum jelas, sejauh mana sektor swasta seperti perusahaan asuransi dan perbankan swasta bersedia untuk roll over kepemilikan mereka, yang saat ini sudah sangat terdiskon. Program reformasi jangka menengah telah disepakati oleh Yunani dan tim UE serta IMF dan Bank Sentral Eropa dengan mencari pendanaan dengan menjual perusahaan negara sebesar 50 miliar euro. Selain itu Yunani juga melakukan pemotongan belanja dan menaikkan pajak 2011 untuk mendapatkan dana tambahan sebesar 6,5 miliar euro. "untuk tiga tahun ke depan, kita akan melihat masalah keuangan lainnya lagi. Khususnya untuk Yunani, saya berpendapat negara ini akan mengalami default," ujar Mohamed El-Erian Kepala Pimco, sebuah perusahaan manajemen dana obligasi terbesar di dunia ini.
UE butuh komitmen Yunani untuk jalankan reformasi keuangan jika tak mau default
BRUSSELS. Para pemimpin Uni Eropa (UE) akan mencoba meyakinkan Yunani dalam pertemuan yang akan berlangsung hari ini dan Jumat, untuk membantu negara itu menghindari gagal bayar serta kembali pada kondisi keuangan yang stabil. Mereka akan memastikan bahwa paket bantuan darurat sebesar 12 miliar euro akan digelontorkan, asal Yunani benar-benar berkomitmen untuk menjalankan reformasi ekonomi negaranya. Kanselir Jerman Angela Merkel menggarisbawahi bahwa akan ada keputusan dalam rapat itu, namun itu sifatnya informal. Namun tetap saja pertemuan itu akan terus dipantau oleh pasar, apakah rencana Uni Eropa untuk menyelamatkan Yunani bisa berhasil. Pertemuan dua hari ini juga mengagendakan peningkatan besaran dana bailout di zona Euro, menyelesaikan pembentukan dana krisis permanen dan diskusi mengenai Libia, Suriah dan Kroasia. "Pesan saya kepada masyarakat Yunani adalah, jika pemerintah bersungguh-sungguh, Uni Eropa akan membantu. Jika Yunani menunjukkan komitmennya untuk reformasi keuangan, kami akan membantu Yunani keluar dari krisis," ujar Presiden Komite Eropa Jose Manuel Barroso. Jika memang Yunani berhasil membujuk Uni Eropa dan IMF untuk berkomitmen penuh terhadap penyesuaian anggaran, ini hanya akan memberi napas sejenak bagi Yunani. Bahkan paket bantuan sebesar 110 miliar euro dari UE dan IMF yang disetujui Yunani pada Mei 2010 belum selesai seluruhnya dicairkan, pembicaraan mengenai kemungkinan paket bantuan keuangan kedua sudah kembali dilakukan.Bagaimanapun juga Yunani sekarang membutuhkan dana talangan dengan jumlah yang sama untuk menutupi kewajiban finansialnya hingga 2014. UE menginginkan, bailout kedua ini mengikutkan pihak swasta. Namun belum jelas, sejauh mana sektor swasta seperti perusahaan asuransi dan perbankan swasta bersedia untuk roll over kepemilikan mereka, yang saat ini sudah sangat terdiskon. Program reformasi jangka menengah telah disepakati oleh Yunani dan tim UE serta IMF dan Bank Sentral Eropa dengan mencari pendanaan dengan menjual perusahaan negara sebesar 50 miliar euro. Selain itu Yunani juga melakukan pemotongan belanja dan menaikkan pajak 2011 untuk mendapatkan dana tambahan sebesar 6,5 miliar euro. "untuk tiga tahun ke depan, kita akan melihat masalah keuangan lainnya lagi. Khususnya untuk Yunani, saya berpendapat negara ini akan mengalami default," ujar Mohamed El-Erian Kepala Pimco, sebuah perusahaan manajemen dana obligasi terbesar di dunia ini.