UE Meeting angkat euro



JAKARTA. Kurs euro relatif menguat terhadap sejumlah mata uang dunia. Agenda Euro Group Meeting yang akan dihadiri oleh para menteri keuangan Uni Eropa (UE) dan Presiden European Central Bank (ECB) di Brussel, hari ini, memberi angin segar bagi euro.

Pasangan EUR/USD, Senin (19/11), pukul 16.00 WIB, naik 0,19% menjadi 1,2768. Sementara, pairing EUR/JPY mengalami penguatan 0,12% menjadi 103,72. Sedang pairing EUR/AUD melemah tipis 0,08% menjadi 1,231.

Selain itu, akhir pekan ini juga akan digelar agenda penting lain yakni EU economic summit. Dalam pertemuan tersebut, para petinggi Uni Eropa akan membicarakan masalah krisis utang di Yunani, Spanyol dan mengintegrasikan kebijakan moneter di wilayah itu.


Diantaranya, para menteri keuangan Eropa akan menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai bailout lanjutan bagi Yunani dengan Dana Moneter Internasional (IMF). “Masalah utang Yunani kemungkinan akan dibahas lebih intensif. Tetapi, kami mungkin bisa melihat pernyataan yang konstruktif,” kata Thomas Costerg, ekonom Standard Chatered, London, kepada Bloomberg.

Analis Harvest International Futures, Ibrahim, berpendapat, investor menunggu titik terang bagi penyelesaian utang Yunani. "Pertemuan nanti menjadi sentimen yang membuat pasar kembali optimistis terhadap perekonomian Eropa," ujar dia.

Selain itu, pernyataan Presiden AS Barack Obama yang megindikasikan diskusi dengan Kongres AS berlangsung lancar. Ini memberikan sinyal positif penyelesaian masalah jurang fiskal (fiscal cliff).

"Kekhawatiran fiscal cliff di AS ini meningkatkan nilai-nilai aset berisiko, salah satunya euro," ujar Ariston Tjendra, Analis Monex Investindo Futures.

Sementara itu, valas yen tertekan oleh kondisi politik di Jepang. Bulan depan, Jepang akan menggelar pemilu untuk memilih perdana menteri baru. "Spekulasi pemilu yang akan dimenangkan oleh partai oposisi yang pro terhadap stimulus agresif di Jepang dalam jangka pendek akan melemahkan yen," ujar Joseph Capurso, currency strategist Commonwealth Bank of Australia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini