KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Uni Eropa akan mendeklarasikan Delegated Act alias implementasi regulasi untuk kesepakatan Renewable Energy Directive II pada Februari 2019 mendatang. Efek dari kesepakatan ini bisa mempengaruhi perdagangan sawit dunia menuju Eropa. Pemerintah Indonesia berniat mengajukan keberatan pada dewan pertimbangan WTO. Staff khusus Kementerian Luar Negeri Mahendra Siregar menyampaikan RED II ini sejatinya sudah terbit pada putaran 11 Desember 2018 lalu. "Selanjutnya, delegated act atau semacam implementing regulation, ini akan terbit pada 1 Februari 2019 depan," katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (25/1). Melalui kesepakatan RED II ini, sepanjang tahun 2020-2030, negara-negara Uni Eropa akan menetapkan kelapa sawit dalam kategori tanaman pangan berkategori risiko-tinggi dan risiko rendah Indirect Land Usage Change (ILUC).
UE teken Delegated Act RED II Februari, RI bakal mengadu ke WTO
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Uni Eropa akan mendeklarasikan Delegated Act alias implementasi regulasi untuk kesepakatan Renewable Energy Directive II pada Februari 2019 mendatang. Efek dari kesepakatan ini bisa mempengaruhi perdagangan sawit dunia menuju Eropa. Pemerintah Indonesia berniat mengajukan keberatan pada dewan pertimbangan WTO. Staff khusus Kementerian Luar Negeri Mahendra Siregar menyampaikan RED II ini sejatinya sudah terbit pada putaran 11 Desember 2018 lalu. "Selanjutnya, delegated act atau semacam implementing regulation, ini akan terbit pada 1 Februari 2019 depan," katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (25/1). Melalui kesepakatan RED II ini, sepanjang tahun 2020-2030, negara-negara Uni Eropa akan menetapkan kelapa sawit dalam kategori tanaman pangan berkategori risiko-tinggi dan risiko rendah Indirect Land Usage Change (ILUC).