UEA siap tanamkan investasi US$ 10 miliar untuk pembangunan ibu kota baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan, Uni Emirates Arab (UEA) akan segera berinvestasi sebesar US$ 10 miliar untuk pembangunan ibu kota baru. Jika menggunakan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sebesar Rp 14.500, nilai itu setara dengan Rp 145 triliun.

Lebih lanjut, Bahlil mengatakan, nilai investasi UEA untuk ibu kota baru merupakan bagian dari total komitmen investasi sebesar US$ 44,6 miliar yang tertuang dalam Momerandum of Understanding (MoU) dengan pemerintah Indonesia.

Nota Kesepemahaman tersebut, telah diteken kedua belah negara pada pekan lalu. Menteri Investasi Bahlil menyampaikan, selambat-lambatnya UEA akan merealisasikan investasinya pada awal tahun 2024. Kata Bahlil, UEA akan berinvestasi ke ibu kota baru dalam bentuk pembangunan fasilitas gedung dan sarana informasi dan teknologi (IT). Kemudian, kawasan industri hijau seperti energi terharukan.


“Sekarang tim kami lagi maping secara detail, nanti sore kami rapat lagi dengan tim Pak Luhut dan dari UEA untuk mendalami bagian-bagian yang mereka berminat,” kata Bahlil saat Konferensi Pers; Hasil Kunjungan Menteri Investasi ke UEA, Kamis (11/11).

Baca Juga: Jokowi sebut pembangunan ibu kota negara butuh US$ 35 miliar

Di sisi lain, Bahlil mengatakan potensi nilai investasi dari UEA sangat tinggi. Ia menyebut, kemungkinan besar UEA akan tambah nilai investasi. Hal ini diklaim setelah pemerintah menjelaskan secara langsung kepada para investor di UEA terkait kemudahan perizinan berusaha sebagaiamana reformasi dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

“Yakinlah bahwa mengalokasikan nilai investasi ke ibu kota negara (IKN) di luar pasti lebih dari apa yang sudah dikomitmenkan di awal. Karena pembicaraannya Pak Jokowi, Pak Luhut, dan UEA itu angkanya lebih dari US$ 10 miiar,” kata Bahlil.

Sebagai informasi, Bahlil mengatakan investasi IKN dari UEA akan ditangani langsung oleh Indonesia Investment Authority (INA). Total komitmen investasi di bawah naungan INA sebesar US$ 18 miliar. Sementara, Kementerian Investasi sebesar US$ 26,6 miliar.

Selanjutnya: Kunjungan kerja ke 3 negara, Jokowi dapat komitmen investasi sebesar US$ 41,99 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .