KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Uji coba gratis untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KJCB) akan tetap dilakukan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan, uji coba gratis ditujukan agar masyarakat dapat mencoba dari transportasi kereta cepat tersebut.

"(Uji coba gratis) Tetap, tetap. Biar orang mencoba, masyarakat mencoba," kata Jokowi di Stasiun Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (13/9).

Dengan demikian masyarakat dapat memiliki   kesan dari transportasi kereta cepat pertama di Indonesia tersebut. Sehingga setelah merasakan masyarakat akan menentukan pilihannya.

Pasalnya, saat beroperasi nantinya tarif dari KCJB tidak akan disubsidi oleh pemerintah atau tidak ada public service obligation (PSO). Meski demikian, penentuan tarif akan dikalkulasi dengan matang oleh manajemen kereta cepat dengan berkonsultasi dengan Kementerian Perhubungan.

Baca Juga: Diresmikan Oktober, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diharapkan Bisa Kurangi Macet

"Orang kan mesti merasa dulu. Orang pasti mencoba dulu baru menentukan sikap. Belum ngerasain sudah mengomentari. Rasain dulu 350 km per jam seperti apa dari Halim sampai ke Padalarang berapa menit tadi 25 menit. Kalau sampai Tegalluar berapa menit, coba," jelasnya.

Adapun mengenai sarana dan prasarana yang ada di stasiun kereta cepat Jokowi mengatakan memang baru 92%. Namun Ia memastikan saat kereta siap maka akan diiringi dengan kesiapan dari sarana dan prasarana di stasiun.

Diketahui hari ini, Presiden Jokowi meninjau dan mencoba langsung KCJB. Jokowi melakukan uji coba berangkat dari Stasiun Halim dan turun di Stasiun Padalarang. Total waktu tempuh menggunakan kereta cepat sekitar 25 menit dengan kecepatan paling tinggi 351 kilometer per jam.

Baca Juga: Jokowi: Tarif Kereta Cepat Jakarta Bandung Tidak Akan Disubsidi

Selain menjajal KCJB Jokowi juga mencoba integrasi antarmoda kereta cepat yakni menggunakan feeder dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung. Selanjutnya, untuk kembali ke Jakarta Kepala Negara kembali menggunakan KCJB dan turun di Stasiun Halim, Jakarta Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari