KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari ini operator kereta bandara melakukan ujicoba kereta bandara. Mengundang rombongan wartawan dan para menteri, KONTAN ikut dalam rombongan untuk menjajal kereta bandara yang akan segera beroperasi ini.

Awalnya dijadwalkan naik kereta pada  pukul 1 siang. Namun jadwal molor satu jam. Hal ini membuat rombongan menteri beserta wartawan harus berpindah peron untuk berpindah kereta.

Sejauh pantauan KONTAN, perjalanan menggunakan kereta bandara dari Stasiun Sudirman Baru kereta mengalami mati daya listrik sebanyak dua kali. Namun tidak sampai beberapa detik kereta kembali menyala dan bisa melanjutkan perjalanan. Saat ini memang infrastruktur kereta bandara belum 100% selesai. Penyelesaian infrastruktur kini mencapai 90%. Sebanyak dua dari lima stasiun yang akan melayani kereta bandara ini sudah siap digunakan.

Di luar itu, pengalaman menumpang kereta bandara ini cukup nyaman. Setiap kursi di bekali dengan pengisi daya ponsel dan tempat duduk yang empuk dan nyaman. Hanya saja memang secara umum masih butuh persiapan.

Kabarnya mogoknya kereta bandara membuat terganggunya perjalanan KRL Commuter Line selama 30 menit. Hal ini karena jalur yang digunakan masih menggunakan jalur yang digunakan oleh KRL Commuter Line. "Makanya Railink saya minta exercise overlaping atau penggunaan slot-slot yang ada. Jadi kalau nanti jadwalnya sudah ada tidak ada lagi alasan keterlambatan," ujar Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan, di Jakarta, Selasa (5/11). Selintas memang perjalanan menggunakan kereta ke bandara lebih cepat, KONTAN yang menaiki kereta pada pukul 14.07 WIB di Sudirman Baru bisa sampai di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta pada pukul 15.01 WIB. Dengan perjalanan kurang dari satu jam, cukup efektif untuk menempuh perjalanan.

Kereta Bandara akan berhenti di pemberhentian terakhir yakni Stasiun Soekarno Hatta, kemudian menyambung kereta untuk masuk ke Bandara Terminal 3 selama kurang dari 10 menit. Nantinya, kereta bandara akan melayani perjalanan ke bandara setiap 30 menit sekali bila sudah operasional penuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini