KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pensiun dini Pembangkit Listik Tenaga Uap (PLTU) Pelabuhan Ratu masih belum menunjukkan titik terang. Uji kelayakan atau due diligence yang telah dimulai sejak akhir 2022 silam masih belum tuntas sampai pertengahan tahun ini. Direktur PT Sarana Multi Infrastruktur Pradana Murti mengungkapkan, saat ini program pensiun dini untuk PLTU Pelabuhan Ratu masih dalam tahapan due diligence.
"Beberapa poin yang masih dibahas terkait rencana pembentukan usaha patungan dan bentuk dukungan pemerintah," kata Pradana kepada Kontan.co.id, Rabu (16/8).
Baca Juga: Rilis Proyek Pensiun Dini PLTU Batubara JETP Molor Hingga Akhir 2023, Ini Alasannya Pradana menambahkan, opsi dukungan pemerintah diantaranya dengan melalui skema Operator Investasi Pemerintah (OIP). Selain itu, saat ini program pensiun dini PLTU Pelabuhan Ratu pun masih berkutat pada pembahasa Perjanjian Jual Beli Listrik atau Power Purchase Agreement (PPA). "PPA-nya masih dalam proses diskusi, saat ini statusnya belum ada PPA," terang Pradana. Pradana memastikan, pihaknya terus melakukan due diligence terkait keterlibatan perusahaan baik dari sisi investasi maupun pembiayaan dalam program pensiun dini PLTU ini. Sementara itu, Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) Dilo Seno Widagdo mengungkapkan, peralihan pembangkit dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) ke PT Bukit Asam Tbk (PTBA) masih berjalan. "Kalau dari diskusi terakhir kan menunggu PPA. Kajian keekonomiannya sih sudah, cuma masalah PPA nya kan belum," kata Dilo di Jakarta, pekan lalu. Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN Gregorius Adi Trianto enggan berkomentar spesifik soal perkembangan terkini Pensiun Dini PLTU Pelabuhan Ratu. Gregorius menjelaskan, PLN berkomitmen untuk terus melakukan transisi energi.
Baca Juga: Kementerian BUMN Pastikan PLN Eksekusi Pensiun Dini PLTU Cirebon 1 Tahun Ini "Salah satu inisiatifnya adalah melalui pensiun dini PLTU," kata Gregorius, Rabu (16/8). Gregorius menambahkan, PLN sudah mengidentifikasi 4 skenario transisi energi melalui pendanaan Just Energy Transition Partnership (JETP) dan melakukan beberapa analisis teknis dan finansial untuk memastikan rencana pensiun dini PLTU dapat dilakukan. "Saat ini semua masih dalam proses bersama dengan berbagai pihak terkait," pungkas Gregorius. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi