Uji klinis Sinovac: Pemberian vaksin dosis ketiga tingkatkan antibodi 10 kali lipat



KONTAN.CO.ID - BEIJING. Dosis ketiga vaksin COVID-19 buatan Sinovac akan meningkatkan respons antibodi sepuluh kali lipat dalam seminggu, menurut uji klinis fase kedua. Tetapi, adopsi dosis ketiga dalam skala besar masih membutuhkan lebih banyak penelitian.

Yin Weidong, CEO Sinovac, mengatakan kepada China Central Television (CCTV) pada Sabtu (4/6), perusahaannya baru-baru ini menyelesaikan uji klinis fase kedua untuk dosis ketiga vaksin mereka terhadap sukarelawan yang telah menerima dua suntikan.

Hasilnya, dia mengungkapkan, ketika sukarelawan mendapatkan dosis ketiga vaksin setelah tiga dan enam bulan, respons antibodi di dalam tubuh mereka bisa melonjak sepuluh kali lipat dalam seminggu dan dua puluh kali lipat dalam 15 hari.


Namun, menurut Yon, Sinovac akan melakukan penelitian yang lebih menyeluruh dan lebih lama untuk menentukan waktu terbaik untuk masyarakat umum menerima vaksin dosis ketiga.

Baca Juga: Vaksin Sinovac kantongi izin dari China untuk penggunaan darurat pada anak dan remaja

"Setelah menyelesaikan dua suntikan, tubuh kita sudah menghasilkan memori kekebalan. Sedang kapan suntikan ketiga akan dibutuhkan, tolong beri peneliti lebih banyak waktu untuk mempelajarinya," kata Yin, seperti dikutip Global Times.

Ditanya, apakah Sinovac memiliki vaksin baru untuk melindungi dari varian yang bermutasi, juru bicara Sinovac Liu Peicheng, seperti dilansir Chinanews.com, menyebutkan, studi tentang imunogenisitas atas virus corona jenis baru sedang mereka lakukan.

Liu menjelaskan, vaksin Sinovac yang berasal dari virus yang tidak aktif memiliki rute proses yang matang. Secara teori, mengubah regangan tidak mengharuskan rute ini diubah. 

Sinovac akan melakukan uji coba skala kecil untuk memastikan, apakah rute proses yang ada bisa mencapai produksi vaksin yang efektif terhadap varian baru yang bermutasi.

Selanjutnya: Akhirnya, WHO sahkan vaksin Sinovac untuk penggunaan darurat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan