Uji Peluncuran Rudal Antarbenua, Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik Jarak Jauh



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Utara menembakkan rudal balistik jarak jauh yang diduga ke arah laut di lepas pantai timurnya pada Kamis (31/10).

Demikian dikatakan Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, sehari setelah Seoul melaporkan bahwa Korea Utara sedang melakukan persiapan untuk menguji peluncuran rudal balistik antarbenua.

Peluncuran tersebut, pada sudut yang sangat tinggi, dilakukan dari daerah dekat ibu kota Korea Utara, Pyongyang, pada pukul 7:10 pagi (2210 GMT), kata Kepala Staf Gabungan dalam sebuah pernyataan. Mereka tidak mengonfirmasi apakah rudal tersebut telah jatuh.


"Diyakini rudal balistik Korea Utara adalah rudal balistik jarak jauh yang ditembakkan pada sudut yang tinggi," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters, Kamis (31/10).

Penjaga Pantai Jepang juga mengatakan, Korea Utara menembakkan apa yang mungkin merupakan rudal balistik. Pemerintah Jepang mengatakan rudal tersebut diperkirakan akan mendarat sekitar pukul 2336 GMT sekitar 300 km (190 mil) di sebelah barat Pulau Okushiri di lepas pantai wilayah Hokkaido utara.

Baca Juga: AS Siaga, China Bakal Gandakan Senjata Nuklirnya Menjadi 1.000 Hulu Ledak di 2030

Pada hari Rabu, Komando Intelijen Pertahanan Korea Selatan mengatakan Korea Utara telah menempatkan peluncur bergerak di lokasi yang membuat persiapan untuk meluncurkan apa yang mungkin merupakan ICBM sekitar waktu pemilihan presiden AS, yang berlangsung pada hari Selasa.

Korea Utara telah melakukan serangkaian uji peluncuran ICBM pada lintasan yang sangat curam agar proyektil jatuh dalam jarak yang jauh lebih pendek dibandingkan dengan jarak yang dirancang, sebagian untuk alasan keselamatan dan untuk menghindari dampak politik dari pengiriman rudal jauh ke Pasifik.

Namun peluncuran dengan lintasan standar yang lebih datar dianggap penting untuk pengembangan ICBM guna memastikan hulu ledak mampu masuk kembali ke atmosfer sambil mempertahankan kendali untuk mengenai target yang dituju.

Uji coba terakhir Korea Utara meluncurkan ICBM pada bulan Desember tahun lalu, sebuah proyektil berbahan bakar propelan padat dan ditembakkan dari peluncur jalan raya. Peluncuran itu juga pada sudut yang sangat tinggi dan memberikan waktu terbang yang dapat menghasilkan jangkauan potensial 15.000 km (9.300 mil) pada lintasan normal.

Korea Utara telah mendapat kecaman internasional setelah Korea Selatan dan Amerika Serikat mengatakan Pyongyang telah mengirim 11.000 tentara ke Rusia untuk ditempatkan dalam perang di Ukraina, dengan 3.000 di antaranya telah dipindahkan dekat ke garis depan.

Baca Juga: Utusan Korsel akan Berkunjung ke Markas NATO, Bicarakan Hubungan Rusia-Korut

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan mitranya dari Korea Selatan Kim Yong-hyun mengecam pengerahan pasukan tersebut dalam sebuah pertemuan di Washington pada hari Rabu.

Langkah Korea Utara untuk menjadikan pasukannya sebagai pihak yang berperang bersama Rusia berpotensi memperpanjang konflik Ukraina yang telah berlangsung selama 2,5 tahun dan menarik pihak lain, kata Austin.

Editor: Khomarul Hidayat