Ujian tinggal tiga hari lagi, calon deputi sibuk tebar janji



JAKARTA. Komisi XI DPR RI akan menggelar fit dan proper test calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) pada tanggal 5 dan 6 Desember mendatang. Pengambilan keputusan berlangsung pada tanggal 7 Desember keesokan harinya. Ada dua kursi yang diperebutkan.

Fit and proper test dilakukan untuk empat calon. Perry Warjiyo, Direktur Riset dan Kebijakan Moneter BI, bersaing dengan koleganya dari BI, Ronald Waas, Direktur Akunting dan Sistem Pembayaran. Pada pemilihan deputi sebelumnya, Perry dikalahkan Halim Alamsyah. Bagi Ronald, ini pengalaman pertama bertanding memperebutkan jabatan deputi.

Calon lain, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Riswinandi versus incumbent, Deputi Gubernur BI, Muliaman D. Hadad. Jika Muliaman kembali terpilih, ini adalah periode keduanya. Sementara bagi Riswinandi, jika akhirnya terpilih, menjadi orang pertama non-BI yang mengisi jabatan deputi gubernur. Sebelumnya, bankir senior Krisna Wijaya dua kali gagal meruntuhkan mitos itu.


Mendekati hari-H, empat calon yang diajukan presiden ini terus menebar janji. Riswinandi misalnya, akan mengusung isu resiprokal (asas kesetaraan) di perbankan.

Menurutnya, sebagai regulator bank sentral harus berupaya lebih keras mendorong penerapan asas ini, sehingga bank lokal bisa menerima perlakuan yang sama dengan bank asing di Indonesia. "Bank asing sangat leluasa berekspansi di Indonesia tetapi bank lokal tidak lebih leluasa di luar negeri, harusnya kita tidak boleh seperti itu," ujarnya, Rabu (30/11).

Bila asas resiprokal tidak bisa diterapkan, BI harus menerapkan regulasi yang sama dengan negara lain. Misalkan negara lain menerapkan multiple license, BI harus memperbaiki proses perizinan bank asing di Indonesia. "Saya percaya, perubahan kebijakan ini tidak akan merusak hubungan antara Indonesia dengan negara tetangga," kata Riswinandi.

Ronald Waas mengusung visi pengembangan sistem pembayaran nasional atawa National Payment Gateway (NPG). Menurutnya, potensi dari bisnis ini yang belum tergarap masih besar, baik dari sisi jasa dan pengguna sistem pembayaran. "Visi misi itu sederhana saja. Seperti Steve Job, visi misi dia Apple on Every Desk. Itu kan, simple dan berarti setiap komputer Apple harus ada. Itu yang benar," ungkapnya.

Sementara Perry akan mengusung enam visi dan misi. Salah satunya, melanjutkan rencana pemangkasan bunga kredit, sehingga bank lebih berkontribusi dalam menggerakkan ekonomi.

Selain itu, akan memperkuat langkah-langkah untuk mengantisipasi dampak krisis global. "Bagaimana kita lebih mampu lebih kuat menangani krisis. Protokol manajemen krisis terkait nilai tukar perbankan. Kita bekerjasama dengan Kementerian Keuangan supaya inline dengan yang mereka lakukan," papar Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: