KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pasca ujicoba tahap pertama rampung, pemerintah melalui Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) melaksanakan ujicoba tahap kedua penyaluran subsidi LPG 3 kilogram (kg) pada 2 Mei 2019. Kepala Unit Komunikasi dan Pengelolaan Pengetahuan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Ruddy Gobel bilang pada dana non-tunai telah disalurkan oleh pihak Bank ke wallet penerima manfaat pada Kamis lalu (2/5). "Dana non-tunai sebesar Rp 25.000," ujar Ruddy ketika dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (4/5). Dana yang diterima tiap penerima manfaat ini meningkat ketimbang ujicoba tahap pertama. Dalam ujicoba tahap pertama lalu, besaran dana yang diterima tiap penerima manfaat sebesar Rp 20.000.
Lebih lanjut Ruddy bilang besaran dana tersebut dapat digunakan hingga 15 Mei mendatang. Ruddy mengungkapkan pada ujicoba tahap kedua ini tidak ada perubahan dalam jumlah penerima manfaat maupun kios penjual LPG. Pada ujicoba tahap pertama dan kedua, 14.913 rumah tangga dan 173 toko atau merchant yang tersebar di 7 lokasi terlibat dalam ujicoba ini. Mengutip laporan Kontan beberapa waktu lalu, jika hingga 15 Mei mendatang para penerima manfaat tidak menggunakan dana subsidi yang ada maka otomatis dana tersebut akan kembali ke pihak perbankan.
Ruddy mengungkapkan ujicoba tahap pertama berjalan lancar sekalipun ada sejumlah kendala, khususnya akibat sinyal atau jaringan yang kurang stabil maupun kendala teknis lainnya. Ia menyebut besaran transaksi dalam ujicoba tahap pertama mencapai 50%. Menurutnya, dalam ujicoba tersebut baik masyarakat penerima manfaat maupun penjual LPG 3kg terbantu dalam melakukan transaksi serta tidak memakan waktu yang lama. Menurutnya, transaksi yang baru mencapai 50% juga disebabkan oleh ketersediaan LPG masing-masing penerima manfaat yang masih cukup sehingga belum melakukan transaksi, "Berdasarkan pantauan kami, setiap transaksi memakan waktu dua hingga tiga menit," jelas Ruddy. Lebih jauh Ruddy menjelaskan tiap metode yang digunakan memiliki kendala masing-masing. Sebagai contoh, metode verifikasi wajah berjalan tanpa kendala namun metode sidik jari membutuhkan waktu yang lebih lama. Selain itu, metode verifikasi dengan kode voucher berjalan lancar namun sejumlah kendala muncul akibat para penerima manfaat lupa PIN yang digunakan. Sementara itu metode biometrik mengharuskan penggunaan koneksi internet 3G, jika koneksi tidak cukup kuat maka proses transaksi akan terhambat. Setiap metode transaksi memiliki aplikasi khusus yang dapat diakses oleh para penjual atau merchant. Metode biometrik wajah dan sidik jari menggunakan aplikasi Everest, metode E-Voucher menggunakan aplikasi DuitHape sementara itu untuk sidik jari dan E-KTP menggunakan aplikasi Bank Mandiri sebagai bank mitra. Meskipun akses aplikasi hanya untuk penjual, Ruddy mengungkapkan TNP2K memiliki dashboard khusus yang dapat memantau jumlah transaksi yang berlangsung. Ia menambahkan pasca ujicoba tahap dua TNP2K akan mengevaluasi seluruh rangkaian program penyaluran subsidi LPG 3 kg ini. "Kita akan lihat teknologi yang paling cocok dan perbaikan apa yang perlu dilakukan sebelum diterapkan dalam skala nasional," pungkas Ruddy. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Azis Husaini