UKM aksesoris mobil dan elektronik diajak masuk RI



JAKARTA. Pemerintah sedang menjajaki kerjasama dengan sejumlah pengusaha Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari Jepang. Kerjasama ini terkait dengan membuka peluang mereka bisa memproduksi di Indonesia.

Menurut Menteri perdagangan Rahmat Gobel, para pengusaha UKM yang akan digandeng ini merupakan supporting industry, alias industri pendukung. Misalnya produk asesoris untuk otomotif. 

Selama ini Jepang banyak menginvestasikan dananya dalam bidang otomotif. Namun hal ini tidak akan mematikan industri UKM dalam negeri. Justru Rahmat menjamin, "Kita harus menggabungkan, ada transfer ilmu," katanya, Senin (2/2) di kantor Wakil Presiden, Jakarta.


Dengan demikian, hal ini diibaratkan seperti melakukan riset dan pengembangan terhadap pelaku UKM dalam negeri. Ia ingin, Indonesia memiliki IIKM yang berkualitas, dan mendukung industri, seperti halnya di Jepang.

Tidak hanya suporting industri di bidang otomotif saja yang akan diajak kerjasama. Melainkan juga dengan industri lainnya, seperti elektronik.

Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf kalla mengatakan, kebijakan ini bisa mengurangi impor Indonesia. Selama ini impor produk-produk pendukung cukup besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) untuk tahun 2014 saja impor untuk produk mesin dan peralatan listrik mislanya mencapai US$ 17,2 miliar.

Sementara itu, untuk impor non migas Indonesia dari Jepang pada tahun 2014 mencapai US% 16,9 miliar. Adapun jumlah impor dari Jepang mencapai 12,57% dibandingkan total impoe non migas di tahun 2014.

Ketua kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jepang Akio Mimura bilang, pihaknya menyambut baik berbagai tawaran yang diberikan Indonesia. Ia juga berkomitmen untuk tetap meningkatkan investasi di Indonesia.

Kemarin, Senin (2/2) Akio bersama delegasi yang lain memang telah menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf kalla (JK). Mereka akan berada di Indonesia selama dua hari, dan dijadwalkan juga akan bertemu dengan sejumlah Menteri dan Pengusaha Indonesia.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa