KONTAN.CO.ID - Pendiri usaha Kecil Menengah, Pisang Goreng Madu Bu Nanik, yaitu Nanik Soelistiowati, mendorong UKM Indonesia untuk melebarkan sayap bisnisnya. UKM Indonesia tidak perlu takut untuk ekspansi, asal dihitung dengan cermat dan berkolaborasi dengan partner yang tepat. Motivasi ini disampaikan Nanik dalam acara coffee talks #NgobrolUKM pada Selasa (19/11/2019), yang diadakan oleh startup logistik berbasis teknologi pelopor same day delivery antarkota antarprovinsi, Paxel. Permintaan konsumen luar kota akan Pisang Goreng Madu Bu Nanik yang semakin tinggi, akhirnya membuat Nanik memberanikan diri untuk ekspansi usahanya keluar Jabodetabek mulai Oktober 2019 lalu. Ia mengaku butuh waktu 12 tahun untuk akhirnya berani ekspansi keluar daerah. "Untungnya saya ketemu partner yang pas bisa mewujudkan rencana ekspansi. Tadinya tidak terpikir bagaimana pisang goreng saya bisa sampai ke Surabaya malah Bali, dalam kondisi masih baik. Sampai akhirnya ketemu Paxel,” ujar Nanik. Menurutnya, ekspansi keluar daerah bukan cuma soal penjualan. Tapi menjangkau lebih banyak konsumen nun jauh, dengan produk yang UKM produksi. Pisang Goreng Madu Bu Nanik sendiri awalnya diproduksi karena ingin membuat cemilan enak dan manis bagi sang ibu yang menderita diabetes.
UKM jangan takut ekspansi bisnis
KONTAN.CO.ID - Pendiri usaha Kecil Menengah, Pisang Goreng Madu Bu Nanik, yaitu Nanik Soelistiowati, mendorong UKM Indonesia untuk melebarkan sayap bisnisnya. UKM Indonesia tidak perlu takut untuk ekspansi, asal dihitung dengan cermat dan berkolaborasi dengan partner yang tepat. Motivasi ini disampaikan Nanik dalam acara coffee talks #NgobrolUKM pada Selasa (19/11/2019), yang diadakan oleh startup logistik berbasis teknologi pelopor same day delivery antarkota antarprovinsi, Paxel. Permintaan konsumen luar kota akan Pisang Goreng Madu Bu Nanik yang semakin tinggi, akhirnya membuat Nanik memberanikan diri untuk ekspansi usahanya keluar Jabodetabek mulai Oktober 2019 lalu. Ia mengaku butuh waktu 12 tahun untuk akhirnya berani ekspansi keluar daerah. "Untungnya saya ketemu partner yang pas bisa mewujudkan rencana ekspansi. Tadinya tidak terpikir bagaimana pisang goreng saya bisa sampai ke Surabaya malah Bali, dalam kondisi masih baik. Sampai akhirnya ketemu Paxel,” ujar Nanik. Menurutnya, ekspansi keluar daerah bukan cuma soal penjualan. Tapi menjangkau lebih banyak konsumen nun jauh, dengan produk yang UKM produksi. Pisang Goreng Madu Bu Nanik sendiri awalnya diproduksi karena ingin membuat cemilan enak dan manis bagi sang ibu yang menderita diabetes.