Ukraina berencana bergabung dengan NATO, Rusia layangkan ancaman



KONTAN.CO.ID -  MOSKOW. Moskow telah memperingatkan NATO bahwa setiap langkah menuju keanggotaan Ukraina di blok tersebut akan memiliki konsekuensi, kantor berita RIA mengutip Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrei Rudenko mengatakan pada Kamis.

Melansir Reuters, Kamis (21/10), RIA mengatakan Rudenko telah ditanya tentang komentar Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada kunjungan ke Ukraina minggu ini ketika dia mengatakan bahwa Washington mendukung aspirasi Kyiv untuk bergabung dengan aliansi transatlantik dan bahwa tidak ada negara yang dapat memveto langkah seperti itu.

Dalam pernyataan sebelumnya, Lloyd bahwa Rusia adalah penghalang bagi perdamaian di Ukraina timur dan tidak memiliki hak untuk memveto aspirasi Ukraina untuk bergabung dengan NATO.


Baca Juga: Khawatir diserang Rusia, NATO akan setujui rencana induk pertahanan

Selama kunjungan ke Kyiv, pada saat hubungan Rusia dengan Barat berada pada posisi terendah pasca Perang Dingin, Austin mengatakan Ukraina harus dapat memutuskan kebijakan luar negerinya sendiri dan memperingatkan Moskow untuk menghentikan serangan siber terhadap Amerika Serikat dan sekutunya.

Pasukan Ukraina telah memerangi pasukan yang didukung Rusia di wilayah Donbass timur dalam konflik yang dimulai pada tahun 2014, segera setelah Rusia merebut semenanjung Krimea dari Ukraina.

"Mari kita perjelas, bahwa Rusia memulai perang ini dan Rusia adalah penghalang bagi resolusi damai," kata Austin dalam jumpa pers bersama Menteri Pertahanan Ukraina Andrii Taran.

“Jadi kami sekali lagi menyerukan kepada Rusia untuk mengakhiri pendudukannya atas Krimea, untuk berhenti melanjutkan perang di Ukraina timur, untuk mengakhiri aktivitas destabilisasi di Laut Hitam dan di sepanjang perbatasan Ukraina, dan untuk menghentikan serangan siber yang terus-menerus dan aktivitas jahat lainnya terhadap Rusia. Amerika Serikat dan sekutu serta mitra kami."

Baca Juga: Moskow sebut NATO dan AS tambah pasukan dua kali lipat di perbatasan Rusia-Belarusia

Editor: Noverius Laoli