Ukraina Berencana Kirim 500.000 Tentara Tambahan untuk Hadapi Rusia



KONTAN.CO.ID - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, pada hari Selasa (19/12) melaporkan bahwa militernya meminta izin untuk mengerahkan hingga 500.000 tentara tambahan ke medan perang dengan Rusia.

Zelenskiy mengatakan, penambahan jumlah pasukan ke lapangan merupakan isu sensitif dan harus didiskusikan lebih dalam sebelum diserahkan ke parlemen untuk mendapatkan persetujuan.

"Saya ingin mendengar lebih banyak argumen terkait rencana mobilisasi tambahan sebelum memberikan dukungan. Ini adalah angka yang sangat serius," kata Zelenskiy dalam konferensi pers hari Selasa, dikutip Reuters.


Dirinya mengatakan bahwa militer Ukraina mengusulkan untuk memobilisasi 450.000-500.000 tentara tambahan yang berasal dari komponen cadangan ke dalam angkatan bersenjata.

Hingga saat ini jumlah total pasukan Ukraina yang diterjunkan ke medan perang dengan Rusia tidak diketahui secara pasti, namun Ukraina pernah mengatakan bahwa mereka memiliki sekitar 1 juta orang yang bersenjata.

Baca Juga: Dituduh Akan Menyarang Anggota NATO, Vladimir Putin: Tidak Masuk Akal!

Butuh Banyak Pertimbangan

Rencana penambahan pasukan ini sepertinya merupakan respons atas rencana Rusia untuk meningkatkan pasukannya menjadi 1,5 juta orang.

Meskipun demikian, Zelenskiy menegaskan bahwa penambahan pasukan merupakan hal yang kompleks karena berkaitan dengan kehidupan sipil hingga kemampuan finansial negara.

"Saya sudah mengatakan, bahwa saya memerlukan lebih banyak argumen untuk mendukung langkah ini. Karena pertama-tama, ini adalah persoalan masyarakat, kedua, ini adalah persoalan keadilan, ini adalah persoalan kemampuan pertahanan, dan ini adalah persoalan keuangan," lanjut Zelenskiy.

Zelenskiy mengatakan, 500 miliar hryvnia (US$13,5 miliar) diperlukan untuk mendukung mobilisasi pasukan tambahan. Dirinya juga meminta rincian lebih lanjut tentang bagaimana pasukan tersebut akan digunakan untuk melawan Rusia.

Di tengah situasi sulit ini, ketegangan terjadi antara Zelenskiy dan panglima militernya, Valeriy Zaluzhnyi. Awal pekan ini Zaluzhnyi mengkritik keputusan Zelenskiy yang memecat kepala kantor wajib militer regional di tengah tindakan keras terhadap korupsi pada musim panas ini.

Baca Juga: Vladimir Putin Menyatakan Siap Berdialog dengan Ukraina

Rusia Terbuka untuk Dialog

Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada hari Selasa menyatakan siap berdialog dengan Ukraina tentang masa depan negara tersebut. Namun, Putin mengatakan langkah itu hanya bisa terjadi jika Ukraina mau.

Tidak hanya Ukraina, Rusia juga bersedia melakukan pembicaraan dengan Amerika Serikat atau pihak lain di Eropa jika mereka bersedia.

"Mereka yang agresif terhadap Rusia, di Eropa dan Amerika Serikat, apakah mereka ingin bernegosiasi? Biarkan mereka. Tapi kami akan melakukannya berdasarkan kepentingan nasional kami," kata Putin dalam pertemuan pejabat pertahanan Rusia di Moskow, dikutip Reuters.

Pada pertemuan pejabat pertahanan, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu turut melaporkan kemajuan militer Rusia, termasuk jumlah pasukan.

Shoigu mengatakan Rusia telah merekrut 490.000 tentara kontrak dan sukarelawan pada tahun 2023 dan tahun depan akan berusaha meningkatkan jumlahnya menjadi 745.000 orang.