Ukraina Berharap Rusia Dicoret dari Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB



KONTAN.CO.ID - KYIV. Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, berencana merilis seruan untuk mencoret nama Rusia dari keanggotaan tetap Dewan Keamanan PBB. Kuleba mempertanyakan hak Rusia berada di posisi itu ketika Rusia memicu perang di Ukraina.

"Besok kami akan secara resmi menyatakan posisi kami. Kami memiliki pertanyaan yang sangat sederhana: Apakah Rusia memiliki hak untuk tetap menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan berada di PBB sama sekali?," kata Kuleba dalam siaran televisi lokal hari Minggu (25/12) waktu setempat, seperti dikutip The Straits Times.

Kuleba mengaskan bahwa seruan itu telah dibicarakan di lingkungan diplomasi Ukraina dan berharap mendapat banyak dukungan.


Baca Juga: 10 Negara Dengan Armada Angkatan Laut Terbesar di Tahun 2022

Dewan Keamanan PBB terdiri dari 15 anggota yang pada dasarnya bertugas mengatasi krisis global dengan berbagai macam cara. Mulai dari memberlakukan sanksi, mengesahkan tindakan militer, dan menyetujui perubahan piagam PBB.

Rusia, AS, China, Prancis, dan Inggris berstatus sebagai anggota tetap sejak Perang Dunia II. Kelimanya memiliki hak veto yang dapat membatalkan resolusi apa pun, bahkan jika resolusi itu telah disetujui mayoritas anggota Dewan Keamanan PBB.

Negara-negara telah lama menyerukan adanya reformasi di tubuh Dewan Keamanan. Banyak yang mengkritik ketidakadilan dalam kursi anggota tetap karena tidak memiliki wakil dari Afrika dan Amerika Latin.

Baca Juga: Senjata Nuklir Rusia Disebut Jadi Pencegah Negara Barat Ikut Berperang

Namun, segala protes resolusi pada akhirnya bisa saja gagal akibat hak veto dari salah satu anggota tetap.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai bulan Februari lalu, negara-negara Barat mulai mempelajari aturan prosedural PBB untuk memastikan Rusia tidak menghalangi pertemuan Dewan Keamanan.

Kelompok yang dimotori AS ini bahkan mulai mencari dukungan ke badan PBB lainnya, yaitu Majelis Umum yang beranggotakan 193 negara, untuk memberi sanksi tegas kepada Rusia.