KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Kamis (15/8/2024), Rusia mengatakan mereka akan memperkuat pertahanan perbatasan, meningkatkan komando dan kontrol, serta mengirim pasukan tambahan. Langkah ini diambil Rusia selang 10 hari setelah Ukraina melakukan serangan terbesar terhadap wilayah kedaulatan Rusia sejak Perang Dunia Kedua.
Reuters memberitakan, serangan kilat ke Rusia terjadi pada tanggal 6 Agustus ketika ribuan tentara Ukraina menerobos perbatasan barat Rusia. Ini menjadi hal yang memalukan bagi petinggi militer Presiden Vladimir Putin.
Militer Rusia, yang dianggap sebagai salah satu yang terkuat bersama Amerika Serikat dan China, belum menjelaskan kepada publik bagaimana pasukan Ukraina mampu menguasai sebagian wilayah dari negara dengan kekuatan nuklir terbesar di dunia. Menteri Pertahanan Putin, Andrei Belousov, mengatakan staf umum telah menyiapkan serangkaian tindakan untuk mempertahankan wilayah perbatasan Rusia di Kursk, Bryansk, dan Belgorod - yang mencakup wilayah seluas Portugal. "Pertama-tama, kita berbicara tentang peningkatan efektivitas sistem komando dan kontrol bekerja sama dengan lembaga penegak hukum lainnya," Belousov terlihat memberi tahu para jenderal dan pejabat tinggi dari wilayah Belgorod.
Baca Juga: Rusia Perintahkan Evakuasi 20.000 Warga Lagi Saat Serangan Ukraina Berlanjut Belousov, yang ditunjuk oleh Putin pada bulan Mei, mengatakan Rusia mengalokasikan pasukan dan dana tambahan untuk memastikan integritas dan keutuhan wilayah Rusia. Meskipun serangan Ukraina telah mengungkap kelemahan pertahanan perbatasan Rusia dan mengubah narasi publik tentang konflik tersebut, pejabat Rusia mengatakan apa yang mereka sebut sebagai "invasi teroris" Ukraina tidak akan mengubah jalannya perang. Rusia, yang menginvasi Ukraina pada tahun 2022, telah maju hampir sepanjang tahun di sepanjang garis depan sepanjang 1.000 km (620 mil) di Ukraina dan memiliki keunggulan jumlah yang besar. Rusia menguasai 18% wilayah Ukraina. Di wilayah Kursk, tempat Ukraina telah menguasai sedikitnya 450 km persegi (175 mil persegi) wilayah Rusia, baik Ukraina maupun Rusia mengklaim keberhasilan. Rusia mengatakan telah merebut kembali kendali atas pemukiman Krupets di wilayah Kursk.
"Kami telah membakar semua yang bergerak, semua yang dapat kami temukan," kata Mayor Jenderal Apti Alaudinov, yang memimpin pasukan khusus Akhmat Chechnya yang bertempur di Kursk. Panglima tertinggi Ukraina, Oleksandr Syrskyi mengatakan Ukraina telah maju sejauh 1,5 km selama 24 jam terakhir dan telah mendirikan kantor komandan militer untuk memastikan ketertiban. Seorang sumber di Dinas Keamanan Ukraina mengatakan sekelompok lebih dari 100 tentara Rusia telah ditangkap.
Baca Juga: Miliarder Rusia Menuntut Aset yang Dibekukan di Luksemburg Editor: Barratut Taqiyyah Rafie