Ukraina Incar Dukungan Militer dari AS Hingga 10 Tahun ke Depan



KONTAN.CO.ID - Pemerintah Ukraina dilaporkan tengah bernegosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat demi bisa mendapatkan dukungan militer serta keuangan hingga sepuluh tahun ke depan.

Melansir TASS, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, utusannya sedang mengerjakan perjanjian bilateral mengenai keamanan dengan pihak AS.

"Membahas dasar konkrit keamanan kami, kerja sama kami. Kami berupaya untuk berkomitmen pada tingkat dukungan nyata untuk tahun ini dan sepuluh tahun ke depan," kata Zelensky pada hari Minggu (28/4).


Baca Juga: AS Kirim Persenjataan ke Ukraina Untuk Redam Laju Invasi Rusia

Lebih lanjut, dalam pesan videonya di Telegram Zelensky juga merinci bahwa dukungan AS akan mencakup sektor militer, keuangan, hingga politik.

"Hal ini akan mencakup dukungan militer, keuangan, dan politik, serta hal-hal yang berkaitan dengan produksi senjata bersama," ujarnya.

Menurut Zelensky, Ukraina ingin perjanjian dengan AS ini menjadi perjanjian yang paling kuat di antara sejumlah perjanjian sejenis, baik yang ditandatangani atau direncanakan untuk ditandatangani dengan sekutu lainnya.

Baca Juga: NATO Tegaskan Tidak Ada Rencana Mengirim Pasukan Tempur Membantu Ukraina

Sebagai pengingat, negara-negara Kelompok Tujuh (G7) mengumumkan rencana mereka untuk menandatangani perjanjian jaminan keamanan dengan Ukraina pada KTT Vilnius tahun 2023.

Perjanjian sepuluh tahun tersebut telah ditandatangani dengan Inggris, Jerman, Denmark, Italia, Kanada, Latvia, Belanda, Finlandia, dan Perancis.

Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, perjanjian tersebut tidak menyebutkan apa pun tentang "jaminan", namun hanya menyebutkan apa yang dilakukan dan bagaimana sekutu Ukraina  melakukannya, tanpa menjanjikan apa pun lagi.