Ukraina Klaim Berhasil jatuhkan Rudal Hipersonik Rusia



KONTAN.CO.ID - KYIV. Otoritas pertahanan Ukraina pada hari Selasa (16/5) mengklaim telah berhasil melumpuhkan rudal hipersonik Rusia yang terbang menuju Kyiv.

Dilansir dari Reuters, sistem pertahanan udara Ukriana telah menembak jatuh enam rudal Kinzhal Rusia dalam satu malam. 

Panglima angkatan bersenjata Ukraina, Valeriy Zaluzhnyi, sebelumnya mengatakan bahwa pasukannya telah mencegat enam Kinzhal yang diluncurkan dari pesawat, serta sembilan rudal jelajah Kalibr dari kapal di Laut Hitam dan tiga Iskander yang ditembakkan dari darat.


Ini adalah pertama kalinya Ukraina mengklaim telah melumpuhkan seluruh rangkaian rudal Kinzhal. Jika benar, ini akan menunjukkan betapa efektifnya sistem pertahanan udara Patriot yang baru saja dikerahkan.

Baca Juga: Gedung Putih Sebut Rusia Terima Lebih dari 400 Drone dari Iran

Di pihak lawan, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyangkal klaim tersebut. Kepada kantor berita RIA, Shoigu mengatakan Kinzhal telah menghancurkan sistem pertahanan sistem pertahanan udara Patriot buatan AS yang digunakan Ukraina.

Pejabat AS mengatakan sistem Patriot yang digunakan Ukraina kemungkinan memang mengalami kerusakan, tapi tidak sampai hancur. Upaya perbaikan saat ini kabarnya telah dilakukan.

Baca Juga: 6 Fakta Penting Rudal Hipersonik Kinzhal Milik Rusia yang Ditembakkan ke Ukraina

Kemampuan Rudal Kinzhal

Sebelum ini militer Ukraina telah berhasil menjatuhkan satu rudal Kinzhal. Namun saat itu pihak AS belum bisa mengonfirmasi apakah rudal itu terbang dengan kecepatan hipersonik.

Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) yang berbasis di AS mengatakan, Kinzhal berakselerasi dengan cepat hingga Mach 4 (4.900 km/jam) setelah diluncurkan. Rudal ini kemudian mampu mencapai kecepatan hingga Mach 10 atau 10 kali kecepatan suara.

Baca Juga: Rusia Menyebut Ukraina Masih Enggan Merundingkan Upaya Perdamaian

Untuk bisa disebut senjata hipersonik, sebuah rudal setidaknya harus mampu melesat dengan kecepatan lima kali kecepatan suara.

Rudal Kinzhal dapat membawa hulu ledak konvensional atau nuklir hingga 2.000 km. Rusia menggunakan senjata itu dalam perang untuk pertama kalinya di Ukraina tahun lalu dan hanya mengakui menembakkannya pada beberapa kesempatan.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, bahkan sering menggembar-gemborkan rudal Kinzhal sebagai senjata level dunia dan sanggup menghadapi NATO.