KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Angkatan Bersenjata Ukraina mengklaim telah menghancurkan kapal selam milik Armada Laut Hitam Rusia dan merusak sejumlah sistem pertahanan udara S-400 yang sangat bernilai di wilayah Krimea. Tindakan ini menambah daftar panjang serangan Ukraina yang berhasil terhadap aset strategis Rusia di kawasan Laut Hitam, yang kini menjadi medan pertempuran utama dalam konflik yang terus memanas antara kedua negara.
Kapal Selam Rostov-on-Don Tenggelam di Sevastopol
Melalui saluran resmi Telegram, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina menyatakan bahwa kapal selam Rostov-on-Don, yang berlabuh di pelabuhan Sevastopol, menjadi sasaran serangan mereka.
Kapal selam ini, yang merupakan salah satu dari empat kapal selam kelas Kilo yang mampu meluncurkan rudal Kalibr, diklaim tenggelam di tempat akibat serangan tersebut. "Pemusnahan Rostov-on-Don sekali lagi membuktikan bahwa tidak ada tempat yang aman bagi armada Rusia di perairan teritorial Ukraina di Laut Hitam," demikian pernyataan dari Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina. Pernyataan ini menunjukkan tekad Ukraina untuk terus menargetkan aset militer Rusia, terutama yang berada di wilayah yang dianggap strategis.
Baca Juga: Ukraina Siap Kerahkan Jet Tempur F-16 Melawan Rusia Meskipun klaim ini belum dapat diverifikasi secara independen oleh pihak ketiga, dampaknya telah menimbulkan kegemparan. Kementerian Pertahanan Rusia belum memberikan komentar resmi mengenai insiden ini, namun Gubernur Sevastopol yang ditunjuk Rusia, Mikhail Razvozhayev, mengeluarkan pernyataan di Telegram yang tidak menyinggung pengumuman Ukraina tersebut, hanya menyatakan bahwa "semua tetap tenang di kota." Jika klaim ini benar, tenggelamnya Rostov-on-Don menandai kerugian besar bagi angkatan laut Rusia. Kapal selam ini sebelumnya juga pernah menjadi target serangan. Pada bulan September, Kementerian Pertahanan Inggris melaporkan bahwa Rostov-on-Don kemungkinan mengalami kerusakan parah setelah terkena serangan rudal di galangan kapal Sevastopol. Serangan ini merupakan bagian dari strategi militer Ukraina yang lebih luas untuk mengurangi dominasi Rusia di Laut Hitam. Meskipun tidak memiliki angkatan laut konvensional yang kuat, Ukraina telah berhasil memaksa banyak kapal Armada Laut Hitam Rusia untuk mundur ke pangkalan lain yang lebih aman di Novorossiysk. Selain itu, Rusia juga telah kehilangan sejumlah kapal perang penting, termasuk kapal andalan mereka, Moskva.
Kerusakan pada Sistem Pertahanan Udara S-400 di Krimea
Selain serangan terhadap kapal selam, Ukraina juga melaporkan bahwa mereka berhasil merusak empat peluncur rudal anti-pesawat S-400, sistem pertahanan udara canggih yang digunakan Rusia untuk melindungi wilayah Krimea. Kerusakan pada sistem S-400 ini dianggap signifikan, mengingat sistem tersebut merupakan komponen penting dalam pertahanan udara Rusia di kawasan tersebut. Frederik Mertens, mantan analis strategis di Hague Centre for Strategic Studies, mengatakan bahwa serangan terhadap Krimea dan sistem pertahanan seperti S-400 ini kemungkinan besar adalah bagian dari persiapan Ukraina untuk menggunakan jet tempur F-16, yang baru-baru ini tiba di Ukraina. Langkah ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan militer Ukraina untuk melawan dominasi udara Rusia.
Baca Juga: Joe Biden Memuji Pertukaran Tahanan Terbesar dengan Rusia sejak Perang Dingin Serangan ini, jika dikonfirmasi, akan memiliki dampak strategis yang signifikan dalam jangka panjang. Tenggelamnya kapal selam Rostov-on-Don dan kerusakan pada sistem S-400 tidak hanya melemahkan posisi militer Rusia di Laut Hitam, tetapi juga menunjukkan bahwa Ukraina semakin mampu melakukan serangan presisi terhadap target-target yang dilindungi dengan baik. Ini bisa mengubah dinamika konflik yang sedang berlangsung, dengan Rusia dipaksa untuk memikirkan kembali strategi pertahanan mereka di wilayah yang semakin tidak aman. Di sisi lain, keberhasilan ini juga meningkatkan moral dan dukungan internasional bagi Ukraina, yang telah berjuang melawan invasi Rusia sejak tahun 2022. Dukungan ini dapat terwujud dalam bentuk bantuan militer tambahan, termasuk pengiriman senjata dan sistem pertahanan canggih yang diperlukan Ukraina untuk terus menekan keunggulan militer Rusia.
Editor: Handoyo .