Ukraina Lumpuhkan Kilang Minyak Rusia dalam Serangan Besar



KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Selasa (12/3/2024), Ukraina menyerang sejumlah sasaran di Rusia dengan puluhan drone dan roket dalam serangan yang menimbulkan kerusakan serius pada kilang minyak besar. 

Mengutip Reuters, Rusia dan Ukraina sama-sama menggunakan drone untuk menyerang infrastruktur penting, instalasi militer, dan konsentrasi pasukan dalam perang yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun. Kyiv juga menyerang kilang dan fasilitas energi Rusia dalam beberapa bulan terakhir.

Rusia mengatakan proksi Ukraina telah berusaha melintasi perbatasan Rusia dalam setidaknya tujuh serangan yang berhasil dihalau oleh pasukan Rusia.


Proksi Ukraina yang berbahasa Rusia mengatakan mereka telah melanggar perbatasan, klaim yang dibantah oleh Rusia.

Dalam salah satu serangan drone Ukraina terbesar terhadap Rusia hingga saat ini, Moskow mengatakan pihaknya menjatuhkan 25 drone Ukraina di wilayah termasuk Moskow, Leningrad, Belgorod, Kursk, Bryansk, Tula dan Oryol. 

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, gelombang serangan pesawat tak berawak terus berlanjut sepanjang hari.

Baca Juga: Intelijen Mata-Mata Rusia Tuding AS Coba Ikut Campur dalam Pilpres

Para pejabat Rusia melaporkan serangan terhadap fasilitas energi, termasuk kebakaran di kilang NORSI Lukoil dan sebuah drone yang hancur di pinggiran kota Kirishi, rumah bagi kilang minyak terbesar kedua di Rusia.

Gleb Nikitin, gubernur wilayah Nizhny Novgorod, mengatakan layanan darurat sedang berupaya memadamkan api di kilang NORSI.

“Fasilitas kompleks bahan bakar dan energi diserang oleh kendaraan udara tak berawak,” kata Nikitin melalui Telegram.

Sumber industri mengatakan kepada Reuters tanpa menyebut nama bahwa unit penyulingan minyak mentah utama (AVT-6) di NORSI rusak dalam serangan itu, yang berarti setidaknya setengah dari produksi kilang tersebut dihentikan. Lukoil menolak berkomentar terkait hal ini.

Informasi saja, NORSI memurnikan sekitar 15,8 juta ton minyak mentah Rusia per tahun, atau 5,8% dari total minyak mentah olahan, menurut sumber industri.

Perusahaan ini juga menyuling sekitar 4,9 juta ton bensin, 11% dari total produksi Rusia, 6,4% bahan bakar diesel, 5,6% bahan bakar minyak, dan 7,4% bahan bakar penerbangan di negara tersebut, menurut sumber industri.

Baca Juga: Saat Putin Puji Wanita Rusia Karena Peran Sebagai Ibu dan Kecantikannya

Menyerang fasilitas minyak Rusia merupakan masalah bagi Presiden Vladimir Putin saat ia berhadapan dengan negara-negara Barat mengenai Ukraina, dengan harga bensin dalam negeri yang sensitif menjelang pemilihan presiden pada 15-17 Maret mendatang.

Rusia memberlakukan larangan ekspor bensin selama enam bulan pada 1 Maret.

Selain Iran, Arab Saudi, dan AS, Rusia juga memiliki cadangan energi yang sangat besar, namun sejak minyak ditemukan di alam liar Siberia Barat pada tahun 1960an, Rusia sering mengandalkan teknologi Barat untuk mengeksploitasi dan memurnikan minyak mentahnya.

Kremlin mengatakan militer Rusia telah melakukan semua yang diperlukan dan operasi militernya di Ukraina akan terus berlanjut.

Rusia mengatakan pihaknya telah menghancurkan lebih dari 15.000 drone yang diluncurkan Ukraina sejak dimulainya perang.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie