Ukraina memanas, harga minyak Brent ikut membara



SINGAPURA. Harga minyak mentah Brent menguat untuk pertama kalinya dalam tiga hari. Begitu juga dengan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) yang juga memperpanjang kenaikan karena meningkatnya ketegangan antara Ukraina dan Rusia.

Ketegangan antara Ukraina dan Rusia membuat pasar khawatir pasokan energi ke Eropa terganggu konflik. Bloomberg melaporkan, Senin (14/4), harga minyak berjangka naik 0,6% di London dan New York.

Sebelumnya, Rusia meminta adanya pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB setelah pasukan keamanan bentrok dengan kelompok bersenjata pro Ukraina pro di kota timur Slovyansk .


Selain dampak krisis di Ukraina, kenaikan harga terjadi karena pengumuman pengunduran diri perdana menteri Libya, yang merupakan negara pemasok minyak utama negara produsen minyak dunia. “Produsen utama minyak mempengaruhi pasar minyak, juga adanya kekhawatiran lebih lanjut tentang Ukraina," kata Michael McCarthy, analis CMC Markets di Sydney.

Ia memprediksi, harga minyak Brent bisa naik ke kisaran US$ 109,50 - US$ 110 per barel. Bloomberg melaporkan, Senin (14/4), harga minyak Brent pengiriman Mei naik 59 sen menjadi US$ 107,92 per barel saat diperdagangkan di London. Kontrak , yang berakhir besok itu naik 0,6% pada pekan lalu.

Harga minyak WTI untuk pengiriman Mei naik 59 sen atau naik 0,6% menjadi US$ 104,33 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Kontrak minyak ini naik 2,6% pekan lalu,  kenaikan terbesar sejak Desember. Sementara itu, selisih harga minyak WTI dengan Brent adalah US$ 3,62 per barel. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri