Ukraina Sebut Rusia Luncurkan Serangan yang Tidak Manusiawi di Hari Natal



KONTAN.CO.ID - KYIV. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyatakan, Rusia menyerang sistem energi Ukraina dan beberapa kota dengan rudal jelajah dan balistik ditambah pesawat nirawak pada Rabu (25/12), dalam serangan Hari Natal yang tidak manusiawi".

Mengutip Reuters, Rabu (25/12), serangan tersebut melukai sedikitnya enam orang di kota Kharkiv di timur laut dan menewaskan satu orang di wilayah Dnipropetrovsk, kata gubernur di sana.

Setengah juta orang di wilayah Kharkiv tidak mendapatkan pemanas, dengan suhu hanya beberapa derajat Celsius di atas nol, sementara terjadi pemadaman listrik di ibu kota Kyiv dan tempat lainnya.


Baca Juga: Beri Pesan Natal, Paus Fransiskus Serukan Perundingan untuk Mengakhiri Perang Ukraina

"Hari ini, (Presiden Rusia Vladimir) Putin sengaja memilih Natal untuk menyerang. Apa yang lebih tidak manusiawi? Lebih dari 70 rudal, termasuk rudal balistik, dan lebih dari seratus pesawat tanpa awak serang," katanya.

Militer Ukraina mengatakan pertahanan udaranya menjatuhkan 59 rudal Rusia dan 54 pesawat tanpa awak pada malam hari dan Rabu pagi.

Warga Ukraina merayakan Natal kedua mereka pada hari Rabu, menurut kalender baru dalam langkah lain menuju penghapusan pengaruh Rusia.

Sebagian besar warga Ukraina beragama Kristen Ortodoks dan Gereja Ortodoks Ukraina yang berdiri pada tahun 2018, sepakat pada tahun 2023 untuk meninggalkan kalender Julian tradisional yang digunakan di Rusia, yang mana Natal jatuh pada tanggal 7 Januari.

Rusia telah mengintensifkan serangan terhadap sektor energi Ukraina sejak musim semi tahun ini, merusak hampir setengah dari kapasitas pembangkitannya dan menyebabkan pemadaman listrik yang berkepanjangan.

Rusia Gunakan Musim Dingin sebagai Senjata

Angkatan udara Ukraina mengatakan Kharkiv diserang oleh rudal balistik. 

Gubernur daerah Oleh Syniehubov mengatakan di Telegram ada kerusakan pada infrastruktur sipil nonperumahan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Gubernur Dnipropetrovsk Serhiy Lysak mengatakan kematian di sana terjadi dalam serangan terhadap fasilitas listrik regional.

"Sejak pagi, tentara Rusia telah menyerang wilayah Dnipro secara besar-besaran. Mereka mencoba menghancurkan sistem listrik di wilayah tersebut," katanya.

Baca Juga: Kali Pertama, Ukraina Luncurkan Serangan Khusus Robot ke Pasukan Rusia

Menteri Energi Ukraina German Galushchenko mengatakan di Facebook bahwa Rusia menyerang sektor listrik secara besar-besaran dan pembatasan pasokan listrik telah diberlakukan.

Perusahaan energi swasta terbesar Ukraina, DTEK, mengatakan fasilitas pembangkitnya diserang, dengan peralatan listrik rusak parah, dalam serangan skala besar ke-13 terhadap sektor energi tahun ini.

"Kami mengimbau setiap sekutu Ukraina untuk mengakhiri terorisme yang disponsori negara ini sekarang dengan memberikan angkatan bersenjata kami amunisi pertahanan udara yang mereka butuhkan untuk melindungi infrastruktur energi yang penting," kata CEO DTEK, Maxim Timchenko, dalam sebuah pernyataan.

Tidak ada komentar dari Rusia mengenai serangan tersebut.

Baca Juga: Kapal Kargo Rusia Ursa Major Tenggelam di Laut Mediterania, 2 Kru Dilaporkan Hilang

"Hadiah Natal Rusia untuk Ukraina: lebih dari 70 rudal dan 100 pesawat nirawak, diarahkan ke keluarga Ukraina yang merayakan di rumah mereka dan infrastruktur energi yang membuat mereka tetap tinggal," kata duta besar AS, Bridget Brink.

"Untuk musim liburan ketiga, Rusia menjadikan musim dingin sebagai senjata."

Selanjutnya: Imbas Erupsi Gunung Semeru, 2 Kecamatan di Lumajang Diguyur Hujan Abu

Menarik Dibaca: Jus Tomat dan 6 Jus Bikin Kulit Glowing dari Dalam, Tertarik Coba?

Editor: Herlina Kartika Dewi