Ukraina Sukses Rebut Kembali Kota Lyman, Pusat Logistik Vital Rusia



KONTAN.CO.ID - KIEV. Ukraina mengklaim telah berhasil menguasai secara penuh pusat logistik Rusia di Lyman. Langkah ini diharapkan mampu memotong jalur pasokan ke pasukan Rusia yang sedang kesulitan di wilayah tersebut.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, pada hari Minggu (2/10) mengatakan bahwa tentaranya juga telah membebaskan pemukiman kecil Arkhanhelske dan Myrolyubivka di Kherson, salah satu wilayah yang telah dicaplok Rusia.

Dalam laporannya hari Minggu, Zelensky juga menyebut pasukan Rusia telah menghancurkan tujuh depot artileri Ukraina dan rudal di wilayah Kharkiv, Zaporizhzhia, Mykolaiv dan Donetsk.


Baca Juga: Pasukan Ukraina Berhasil Rebut Benteng Utama dari Rusia, Begini Respons AS

Pasukan Rusia telah merebut Lyman dari Ukraina pada Mei dan mengubahnya menjadi pusat logistik dan transportasi untuk operasinya di utara wilayah Donetsk.

Direbutnya kembali wilayah Lyman oleh Ukraina disebut menjadi salah satu kerugian terbesar Rusia selama perang.

Mengutip Reuters, gubernur Luhansk, Serhiy Gaidai, mengatakan kontrol atas Lyman dapat memberikan faktor kunci dalam membantu Ukraina merebut kembali wilayah yang hilang.

Kementerian Pertahanan Inggris pun menilai bahwa perebutan Lyman sangat penting karena pasukan Rusia di daerah itu memiliki kuasa atas sebuah jalan yang melintasi Sungai Siverskyi Donets, lokasi yang menjadi titik pertahanan Rusia.

Baca Juga: Jerman Kirim Sistem Pertahanan Udara Tercanggih IRIS-T ke Ukraina untuk Lawan Rusia

Perebutan kota Lyman juga disambut baik oleh Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg. Menurutnya, langkah ini menunjukkan bahwa Ukraina mampu mengusir pasukan Rusia dan menunjukkan dampak penyebaran senjata canggih Barat oleh Ukraina terhadap konflik tersebut.

Kembalinya Lyman memberi sedikit angin segar bagi Ukraina yang beberapa bulan terakhir cukup sulit bergerak. Lembaga thik tank lokal, Centre for Defence Strategies, melihat nantinya Rusia hanya memiliki satu jalur pasokan menuju Donetsk dan Luhanks.

"Berkat operasi yang sukses di Lyman, kami bergerak menuju rute utara-selatan kedua, itu berarti jalur suplai kedua akan terganggu. Kelompok Rusia di Luhansk dan Donetsk hanya dapat dipasok secara ketat melalui wilayah Rostov (Rusia)," kata kolonel cadangan Viktor Kevlyuk dari lembaga tersebut.