KONTAN.CO.ID - KYIV. Perang Ukraina akan memasuki usia satu tahun dalam waktu kurang dari dua bulan. Situasi Ukraina terkini masih jauh dari kata perdamaian. Hingga hari Senin (2/1), perang masih berlanjut. Jual-beli serangan antaran militer Ukraina dan militer Rusia pun masih terjadi di beberapa titik. Pertempuran terbaru terjadi di kota Makiivka. Dilansir dari
Reuters, sebanyak 63 tentara Rusia tewas dalam serangan di Malam Tahun Baru.
Empat roket yang ditembakkan dari peluncur HIMARS buatan AS menghantam lokasi yang merupakan tempat istirahat tentara Rusia di kota tersebut. Kabarnya ada dua roket yang berhasil dihalau oleh pihak Rusia.
Baca Juga: Kesalahan Ini yang Sebabkan Puluhan Tentara Rusia Tewas dalam Serangan Mematikan Ukraina mengatakan jumlah korban tewas di Rusia mencapai ratusan, para pejabat pro-Rusia menyebut laporan itu terlalu berlebihan. Insiden ini menuai kritik dari para penduduk yang mendukung perang. Para blogger militer Rusia mengatakan tingginya jumlah korban tersebut merupakan dampak dari penyimpanan amunisi di gedung yang sama dengan barak. Pada hari Senin, militer Ukraina juga melaporkan telah menembak jatuh 39 drone Rusia dalam pertempuran malam hari. Rusia melancarkan serangan udara malam hari selama tiga hari berturut-turut sejak malam tahun baru terhadap sejumlah sasaran sipil di ibu kota Kyiv dan kota-kota lain. Di wilayah timur Ukraina, komandan militer melaporkan bahwa sistem pertahanan udara mereka berhasil menghancurkan sembilan drone buatan Iran di atas wilayah Dnipropetrovsk dan Zaporizhzhia.
Baca Juga: Puluhan Tentara Rusia Tewas dalam Salah Satu Serangan Paling Mematikan Selama Perang Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, mengatakan bahwa saat ini Rusia merencanakan operasi serangan udara yang intens dengan untuk membuat Ukraina kelelahan. "Kami mendapat informasi bahwa Rusia sedang merencanakan serangan berlarut-larut menggunakan drone Shahed (Iran). Melelahkan orang-orang kami, pertahanan anti-pesawat kami, energi kami," kata Zelenskiy hari Senin. Saat ini Ukraina masih menunggu tahap pertama bantuan keuangan makro Uni Eropa tahun 2023 untuk bulan Januari. Sebelumnya Presiden Vlodomyr Zelensky telah berbicara dengan ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen terkait penyaluran bantuan finansial tersebut.