ULTJ Kawal Pembangunan Pabrik dan Gudang Baru di Kawasan Industri MM2100



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) bakal melanjutkan agenda ekspansi dan penambahan kapasitas produksi gudang pada tahun depan.

Manajer Keuangan ULTJ,  Pahala Sihotang mengatakan, saat ini ULTJ sedang fokus mengawal pembangunan fasilitas pabrik dan gudang/pusat distribusi anyar di Kawasan Industri MM2100. “Kapasitas-kapasitas kita memang sudah cukup terbatas sehingga Ultrajaya harus membangun pabrik baru,” ungkap Pahala dalam sesi paparan publik yang disiarkan secara virtual, Kamis (16/12).

Pabrik ULTJ di Kawasan Industri MM2100  bakal melengkapi pabrik eksisting ULTJ yang berlokasi  di jalan Raya Cimareme no. 131, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Melalui pabrik yang memiliki luas 20 hektar (ha) itu, ULTJ menghasilkan produk di sejumlah kategori.


Beberapa produk eksisting ULTJ yang dikenal luas di antaranya seperti Ultra Milk di kategori Ultra High Temperature (UHT), Teh Kotak di kategori teh ready to drink (RTD), serta Sari Asem Asli dan Sari Kacang Ijo pada kategori minuman kesehatan. 

Baca Juga: Ultrajaya Milk Industry & Trading Company (ULTJ) Kaji Rencana Peluncuran Produk Baru

Presiden Direktur ULTJ, Sabana Prawirawidjaja mengatakan, ULTJ terus melakukan penambahan kapasitas produksi pada beberapa tahun terakhir. Hanya saja, ia tidak merinci berapa jumlah kapasitas produksi terpasang ULTJ saat ini. “2014-2021 kami menambah kapasitas terus menerus,”” ungkapnya singkat di acara yang sama.

Dihubungi terpisah usai paparan publik, Public Relations ULTJ Muhammad Muthassawar mengatakan, pembangunan pabrik dan gudang baru di Kawasan Industri MM2100 telah dimulai sejak tahun 2020 lalu. Pada sepanjang 2021-2023 ini, ULTJ menyiapkan anggaran sekitar Rp 1,2 triliun untuk penyelesaian agenda ini selama 3 tahun tersebut.

“(Target operasional) gudang baru di pertengahan 2022, pabrik baru di 2023,” ujar pria yang akrab dengan sapaan Azwar tersebut saat dihubungi Kontan.co.id seusai pubex, Kamis (16/12).

 
ULTJ Chart by TradingView

Sering dengan kenaikan penjualan di berbagai kategori produk, ULTJ mencatatkan penjualan konsolidasi sebesar Rp 4,79 triliun di sepanjang Januari-September 2021. Jumlah itu bertumbuh 7,84% bila dibandingkan dengan realisasi penjualan ULTJ di Januari-September 2020 yang sebesar Rp 4,44 triliun.

Dari hasil penjualan tersebut, ULTJ mengantongi laba tahu berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 910,38 miliar di Januari-September 2021, turun 6,50% dibanding realisasi laba bersih ULTJ di Januari-September 2020. “Raw material di tahun 2021 mengalami kenaikan kurang lebih di 3%,” tutur Pahala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .