Ultra Jaya (ULTJ) menargetkan pertumbuhan laba hingga 10%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ultra Jaya Milk Industry Tbk (ULTJ) berupaya untuk mengembangkan lini bisnisnya di masa mendatang. ULTJ sudah meluncurkan tiga produk baru di semester I 2018 yaitu Ultra Milk Taro, Ultra Milk Karamel dan Teh Kotak Lemon.

Muhammad Muthassawar, General Manager Public Relations ULTJ menyatakan bahwa pada semester II tahun ini, pihaknya belum ada rencana menambah produk baru lagi. "Tiga produk baru tersebut juga masih dalam periode launch dan hingga saat ini distribusinya terus ditingkatkan. Memang memberi kontribusi, namun belum signifikam pengaruhnya terhadap kinerja total ULTJ pada semester 1 dan akhir tahun nanti," kata dia, Selasa (25/9).

Azwar juga mengungkapkan bahwa pihaknya juga belum ada rencana untuk menambah pabrik baru di tahun ini. Dia mengatakan, tingkat keterisian pabrik ULTJ masih cukup untuk menopang kinerja. Namun, Azwar mengatakan bahwa pihaknya tetap berencana untuk membangun pabrik baru ke depannya. "Ya, masih rencana dulu, lokasinya nanti di area Jakarta," tambahnya.


Lebih lanjut, Azwar bilang saat ini pabrik ULTJ hanya satu di Padalarang. "Kapasitas produksinya sekitar 500 juta liter per tahun. Saat ini kapasitas keterisian pabrik sudah 80%," kata dia.

Hingga tutup tahun ini, ULTJ berniat memperbaiki kinerja. Pasalnya, laba perusahaan susu ini turun meski pendapatan naik. "Diharapkan pertumbuhan pendapatan sekitar 13% hingga 15%, di mana laba bersih meningkat sebesar 5% sampai 10% di akhir tahun nanti," kata Azwar.

Sepanjang semester I 2018, pendapatan bersih ULTJ naik 13% secara year on year menjadi Rp 2,62 triliun. Tapi, laba bersih Ultra Jaya turun 6,6% dari Rp 391 miliar menjadi Rp 365 miliar.

Penjualan lokal masih mendominasi pendapatan Ultra Jaya, yakni hingga lebih dari 90%. Meski pendapatan naik, beban pokok penjualan tumbuh lebih tinggi, 15% menjadi Rp 1,68 triliun secara yoy dibanding periode yang sama di tahun 2017.

Azwar memprediksi kinerja ULTJ akan kembali berbalik arah menjadi cuan lantaran pasar susu tahun ini akan meningkat. "Bila tidak ada kenaikan harga pada semester II ini, maka pasarnya akan tetap baik," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati