Ultrajaya (ULTJ) masih jadi market leader di segmen teh kemasan carton pack



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak hanya jago di segmen minuman ringan susu Ready To Drink (RTD), PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) juga masih memimpin pasar di segmen teh RTD kemasan karton (carton pack). Menang di brand bernama Teh Kotak, perseroan tak khawatir dengan kompetisi di pasar minuman ringan ini.

Apalagi produk Teh Kotak tersebut masih merajai di segmen pasarnya. "Teh kotak masih bermain di segmen kemasan carton pack dengan market share mencapai hampir 70%," ungkap Muhammad Muthassawar atau yang acap disapa Azwar, General Manager Public Relations ULTJ kepada Kontan.co.id, Rabu (13/3).

Tampaknya dengan penguasaan market tersebut, ULTJ masih betah bermain di kemasan karton dan belum ingin merambah kategori teh kemasan lainnya. Apalagi kata Azwar, perusahaan terus melakukan inovasi di produk unggulannya tersebut.


"Akhir tahun lalu di produk teh kotak dengan peluncuran teh kotak lemon dan apel memberikan dampak positif terhadap brand image teh kotak sendiri," sebutnya. Adapun mendekati pemilihan umum (pemilu) perusahaan mengaku tidak terlalu merasakan dampak dari pesta demokrasi tersebut.

Bagi ULTJ pemilu merupakan event musiman dan tidak terlalu berpengaruh kepada penjualan produk teh kemasan karton. Berkaca pada laporan keuangan perusahaan di kuartal tiga 2018 kemarin, kontribusi bisnis teh sekitar 21,5% dari total revenue pada periode tersebut.

Jumlah penjualan dari segmen teh ini sekitar Rp 871 miliar, atau naik 18,9% dibandingkan kuartal tiga tahun sebelumnya yang mencatatkan nilai Rp 732 miliar. Sayangnya perusahaan tak menerangkan lebih lanjut target bisnis dari segmen teh ini, yang jelas secara keseluruhan ULTJ optimis mampu meraih pertumbuhan dobel digit di 2019 ini.

Seperti yang diketahui, core bisnis utama ULTJ masih di produk susu kemasan karton. Baik susu dan teh sama-sama diproses Ultra High Temperature (UHT) dimana pabrik ULTJ saat ini memiliki kapasitas produksi mencapai 500 juta liter pertahunnya.

Di segmen susu UHT produk ULTJ juga mampu menjadi market leader dengan perolehan pangsa pasar 42%. Produk susu memang menjadi penyumbang terbesar bagi bisnis perseroan yakni 71,4% dari total revenue sepanjang sembilan bulan pertama di 2018 yang lalu atau senilai Rp 2,88 triliun.

Secara umum, pendapatan bersih ULTJ di kuartal tiga 2018 kemarin tercatat Rp 4,04 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 13,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 3,57 triliun.

Sementara beban pokok penjualan menguat 15,6% pada triwulan ketiga tahun 2018 tersebut menjadi Rp 2,58 triliun year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya. Sampai disini, laba kotor masih tercatat tumbuh 8,2% dari Rp 1,34 triliun menjadi Rp 1,45 triliun.

Hanya saja beban penjualan melebar menjadi Rp 734 miliar sampai September 2018, padahal pada periode yang sama tahun 2017 hanya Rp 566 miliar. Alhasil, laba bersih harus turun 5,7% dari Rp 659 miliar di kuartal tiga tahun 2017 menjadi Rp 621 miliar di kuartal tiga tahun 2018 kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi