UMKM didorong manfaatkan Tol Laut



SAUMLAKI. Keberadaan Tol Laut diyakini bisa menekan harga barang di wilayah terpencil dan tertinggal. Namun, fasilitas logistik murah ini belum banyak dimanfaatkan oleh pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Padahal, jika program ini digunakan sebaik mungkin, laju pertumbuhan ekonomi di kalangan masyarakat kecil dan menengah akan bertambah baik," kata Werembinan di Saumlaki, ibu kota Maluku Tenggara Barat, Selasa (30/8).

Ia menjelaskan, tol laut menciptakan konektivitas antarwilayah sehingga jalur distribusi barang pokok dan penting  dapat tersedia. Ini harus dipandang sebagai peluang oleh pengusaha UMKM, bukan saja menekan ongkos tapi distribusi barang dagang mereka ke luar daerah. 


Apalagi, banyak komoditas unggulan dari daerah tersebut yang bernilai ekonomi tinggi, selain ubi dan kombili yang dijual ke arah Maluku dan Papua. Komoditas lainnya seperti beras merah, kacang tanah, kacang hijau, dan kopra.  

"Salah satu penyebab adalah masyarakat dan para pelaku usaha belum memahami dengan pasti program Tol Laut. Memang publikasinya sudah banyak, tetapi yang saya lihat hanya dipahami oleh kelas menengah ke atas, sementara masyarakat kecil belum tau peluang-peluang yang ada dari program ini," katanya.

Tantangan pelaku UMKM lainnya, menurut Werembinan, pengusaha kecil belum memiliki jaringan pengusaha dan pasar di luar daerah Maluku Tenggara Barat, terhambat modal kecil, dan jiwa kewirausahaan yang rendah.  

Werembinan menyatakan pihaknya akan terus mensosialisasikan program ini kepada sejumlah kelompok UMKM. "Mungkin ke depan perlu membangun juga forum komunikasi yang bisa membuka peluang kerja sama, terutama di Surabaya atau pelabuhan tujuan akhir dari program tol laut," katanya.

Pemerintah pusat melalui PT Pelni mengerahkan KM Nusantara Pelangi 101 untuk melayani trayek T-2 dengan rute Tanjung Perak-Kalabahi-Moa-Saumlaki-Dobo dan Merauke, berjarak tempuh 3.874 mil (pergi-pulang), membawa sejumlah bahan pokok-penting yang dibutuhkan daerah-daerah singgah.

Sejauh ini kapal itu sudah melakukan pelayaran sebanyak empat trip, tetapi harga barang di Saumlaki belum stabil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia