UMKM perlu siapkan diri hadapi transformasi bisnis pasca pandemi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu upaya percepatan yang dilakukan pemerintah guna menekan angka penyebaran virus Covid-19 adalah dengan melakukan vaksinasi Covid-19.  

CEO Qasir Michael Williem melihat, implementasi vaksinasi yang tengah digencarkan pemerintah merupakan sebuah sinyal yang baik bagi pemulihan bisnis di tanah air.

“Pendistribusian vaksin yang sedang berjalan saat ini, walaupun tidak serta-merta, namun kita semua tahu tujuannya agar masyarakat kembali bisa beraktivitas seperti biasa tanpa di bayang-bayangi ketakutan akan tertular virus. Meskipun untuk sampai ke sana tentu saja membutuhkan waktu, namun jelas ini adalah kabar baik buat semuanya, termasuk usahawan. Jadi tidak ada salahnya kita bersiap," kata dia dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (25/3).


Menjelang akhir Maret 2021, vaksinasi tahap II sudah mulai diberikan kepada sejumlah kalangan. Antara lain petugas pelayanan publik, lansia, juga para pedagang dengan akumulasi penerima vaksin mencapai 5,53 juta orang. 

Tak hanya itu, Kementerian Kesehatan juga akan menargetkan vaksin ke 115 pasar di Jabodetabek, sebagai golongan profesi yang cukup sering berinteraksi setiap harinya dengan konsumen.

Michael turut mengapresiasi langkah konkrit pemerintah dalam mempersiapkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), untuk menghadapi transisi bisnis pasca-pandemi. Menurut dia , para pelaku usaha juga harus mempersiapkan diri untuk menyambut era baru bisnis pasca-pandemi. 

Baca Juga: Kembangkan kapasitas IKM & UMKM Jawa Tengah, LPEI gandeng Pemda Kendal dan Demak

“Sekarang tinggal bagaimana dari sisi pelaku usaha. Tentunya pelaku usaha juga harus mempersiapkan diri menyambut era baru bisnis pasca-pandemi,” jelas Michael. 

Menurutnya, digitalisasi yang sudah mulai menggeliat setahun belakangan ini jangan sampai ditinggalkan, justru harus lebih dioptimalkan penggunaannya. 

Asal tahu saja, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki juga telah menggaungkan langkah transformasi agar UMKM sigap menghadapi transisi bisnis pasca-pandemi. 

Menurut Michael, langkah pemerintah dalam mendukung transformasi bisnis UMKM terbagi ke dalam tiga pilar utama, yaitu memberikan kemudahan perizinan bagi usaha mikro, transformasi digital untuk pemasaran, juga membangun teknologi produksi yang sesuai dengan standardisasi global. 

“Mendorong penjualan produk ataupun jasa yang sempat tersendat belakangan ini pasti memerlukan promosi yang gencar dan masif, baik secara konvensional maupun digital. Namun, karena kita masih berada dalam masa transisi akibat pandemi, porsi penggunaan teknologi lebih bisa diandalkan,” jelas dia. 

Sebagai penyedia aplikasi, salah satu kontribusi Qasir untuk mendukung pelaku UMKM di masa transisi saat ini adalah, dengan menyediakan layanan website usaha.

"Ini adalah semacam landing page atau format toko online untuk lini usahanya. Di dalamnya ada katalog yang memungkinkan pelanggan melakukan pemesanan langsung ke penjual, juga ada bio link yang bisa menampung semua link yang berhubungan dengan promosi produk dan pemasaran. Seperti link media sosial dan link akun di marketplace. Dengan biayanya yang sangat terjangkau, kami berharap pelaku UMKM di level apa pun itu, bahkan yang baru mulai, bisa langsung familiar dengan berbagai inovasi digital,” paparnya. 

Dikatakan Michael, ke depannya Qasir akan terus berinovasi seiring dengan kebutuhan pasar di masa depan, agar para pelaku UMKM bisa merasakan pengalaman berbisnis dengan bantuan teknologi dengan biaya operasional yang masih ramah di kantong. 

Selanjutnya: Begini kata Kemenkop UKM soal kisruh penetapan harga komisi layanan pesan-antar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari