JAKARTA. Kementerian Pertanian berencana untuk membatasi umur produk-produk hortikultura, khususnya buah-buahan dan sayur-sayuran impor. Tujuannya, untuk menjaga agar kandungan nutrisi yang ada di dalam buah dan sayur-sayuran itu terjaga.Direktur Jenderal Hortikultura Ahmad Dimyati mengungkapkan, nantinya umur buah-buahan atau sayur-sayuran yang diimpor tidak boleh lebih dari enam bulan setelah tanggal panennya. “Harga buah impor nantinya akan semakin mahal, sehingga kalau buah impor mahal dan buah lokal kita akan lebih dicari orang. Dengan demikian, produksi bisa ditingkatkan,” ujarnya.Selama ini, buah dan sayur-sayuran impor banyak yang umurnya sudah lebih dari satu tahun. Selain nutrisinya habis, harganya juga murah sehingga buah di dalam negeri kalah pamor. “Jadi, importir juga tidak bisa menyetok barangnya,” imbuh Dimyati. Ketentuan umur produk hortikultura ini akan salah satu poin yang ditentukan dalam RUU Hortikultura yang ditargetkan kelar tahun ini.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Umur Buah dan Sayur Impor Bakal Dibatasi
JAKARTA. Kementerian Pertanian berencana untuk membatasi umur produk-produk hortikultura, khususnya buah-buahan dan sayur-sayuran impor. Tujuannya, untuk menjaga agar kandungan nutrisi yang ada di dalam buah dan sayur-sayuran itu terjaga.Direktur Jenderal Hortikultura Ahmad Dimyati mengungkapkan, nantinya umur buah-buahan atau sayur-sayuran yang diimpor tidak boleh lebih dari enam bulan setelah tanggal panennya. “Harga buah impor nantinya akan semakin mahal, sehingga kalau buah impor mahal dan buah lokal kita akan lebih dicari orang. Dengan demikian, produksi bisa ditingkatkan,” ujarnya.Selama ini, buah dan sayur-sayuran impor banyak yang umurnya sudah lebih dari satu tahun. Selain nutrisinya habis, harganya juga murah sehingga buah di dalam negeri kalah pamor. “Jadi, importir juga tidak bisa menyetok barangnya,” imbuh Dimyati. Ketentuan umur produk hortikultura ini akan salah satu poin yang ditentukan dalam RUU Hortikultura yang ditargetkan kelar tahun ini.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News