UN, Anies Baswedan kunjungi ke SMALB 1 Jakarta



JAKARTA. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, tidak ada anak Indonesia yang dinomorduakan dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN).

"Pelaksanaan UN di sekolah ini menunjukkan tidak ada anak Indonesia yang dinomorduakan," kata Anies saat melakukan inspeksi mendadak atau sidak di Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) B 01 Jakarta, di Jakarta, Senin (13/4), seperti dikutip Antara.

Anies menjelaskan, UN diikuti anak-anak yang berkebutuhan umum dan khusus, tanpa adanya pengecualian.


Dalam sidak tersebut, Mendikbud berdialog langsung dengan peserta UN dengan kebutuhan khusus tuna rungu.

"Saya mendoakan agar adik-adik bisa mengerjakan soal dengan baik. Apakah sudah siap untuk UN?" tanya Anies, yang kemudian dibantu seorang guru untuk mengkomunikasikannya.

Peserta UN yang berjumlah 10 siswa tersebut mengaku siap untuk UN hari pertama dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Seorang peserta UN, Fitria, mengaku ingin melanjutkan ke perguruan tinggi setelah lulus SMA.

Kepsek Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) B 01 Jakarta, Ratmartini, mengatakan, durasi soal UN sama dengan di sekolah biasa, yakni dua jam.

"Durasi sama, yang berbeda bobot soalnya," kata Ratmartini.

Ratmartini menjelaskan pada UN 2014, hampir seluruh siswa SLB lulus.

UN 2015 berbeda dengan tahun sebelumnya, yakni tidak lagi menentukan kelulusan. Kemdikbud menetapkan nilai standar 5,5 dan tidak ada kewajiban mengulang.

Pada UN 2015, juga diselenggarakan UN berbasis komputer di 585 SMA-SMK serta SMP di Tanah Air. Sekolah akan menerima dua laporan, yakni kinerja siswa dan integritas sekolah.

UN berbasis kertas tingkat SMA/SMK dilangsungkan pada 13 April hingga 15 April. Sementara untuk UN berbasis komputer tingkat SMK dilangsungkan pada 13 April -16 April dan SMA pada 20 April dan 21 April.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie