JAKARTA. Mendekati puncak arus mudik Lebaran 2017, undepass Simpang Lima Mandai di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kini sudah bisa dilalui kendaraan dua arah. Underpass yang diberi nama Simpang Sayang ini hanya akan dibuka selama 14 hari, mulai H-7 hingga H+7 Lebaran untuk penyelesaian pekerjaan minor. Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XIII Makassar Bastian S. Sihombing mengungkapkan, progres keseluruhan saat ini mencapai 97% dengan kondisi penyelesaian akhir berupa pengecatan dan kelengkapan marka jalan. Rencananya pekerjaan penyelesaian underpass akan di mulai kembali H+7 Lebaran dan akan rampung 100% pada 11 Juli 2017. “Untuk kondisi pengerasan jalan sudah 100% layak dilalui kendaraan dengan kondisi pengerasan beton bertulang termasuk median jalannya, tinggal penyelesaian pekerjaan pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dan kolam air mancur yang berada di atas underpass,” ujar Bastian, Selasa (20/6). Pembangunan underpass tersebut penting guna mengatasi kemacetan di daerah itu terlebih pada saat arus mudik Lebaran yang pada tahun sebelumnya bisa terjadi kemacetan hingga beberapa kilometer.
Underpass Simpang Mandai Maros sudah bisa dilalui
JAKARTA. Mendekati puncak arus mudik Lebaran 2017, undepass Simpang Lima Mandai di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kini sudah bisa dilalui kendaraan dua arah. Underpass yang diberi nama Simpang Sayang ini hanya akan dibuka selama 14 hari, mulai H-7 hingga H+7 Lebaran untuk penyelesaian pekerjaan minor. Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XIII Makassar Bastian S. Sihombing mengungkapkan, progres keseluruhan saat ini mencapai 97% dengan kondisi penyelesaian akhir berupa pengecatan dan kelengkapan marka jalan. Rencananya pekerjaan penyelesaian underpass akan di mulai kembali H+7 Lebaran dan akan rampung 100% pada 11 Juli 2017. “Untuk kondisi pengerasan jalan sudah 100% layak dilalui kendaraan dengan kondisi pengerasan beton bertulang termasuk median jalannya, tinggal penyelesaian pekerjaan pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dan kolam air mancur yang berada di atas underpass,” ujar Bastian, Selasa (20/6). Pembangunan underpass tersebut penting guna mengatasi kemacetan di daerah itu terlebih pada saat arus mudik Lebaran yang pada tahun sebelumnya bisa terjadi kemacetan hingga beberapa kilometer.