Underwriter Jasa Armada optimistis raih harga atas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran umum saham perdana PT Jasa Armada Indonesia Tbk membuat perusahaan ini jadi anak usaha BUMN terakhir yang akan melantai di bursa tahun ini. Meski initial public offering (IPO) yang telah dilakukan tiga anak usaha BUMN lain kurang memuaskan, penjamin pelaksana efek (underwriter) yang membantu dalam IPO ini yakin mereka akan memperoleh hasil maksimal.

Managing Director PT Danareksa Sekuritas Boumediene Sihombing selaku lead underwriter optimistis bisa memperoleh bisa memperoleh hasil maksimal dari IPO anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II. "Mereka ini juga sudah memiliki captive market yang baik yaitu induk usahanya, Pelindo II. Upaya pemerintah yang kini sedang mengembangkan infrastruktur pelabuhan pun membuat kami yakin Jasa Armada bisa memperoleh hasil IPO yang maksimal," ujarnya di Jakarta, Selasa (28/11).

Meski beberapa anak usaha BUMN yang telah melaksanakan IPO di tahun ini berujung menggunakan harga batas bawah penawarannya, Boumediene berharap IPO Jasa Armada bisa dilaksanakan di rentang harga batas tengah hingga atas. Hal ini disebabkan oleh uniknya bisnis yang dijalankan calon emiten ini, yaitu bisnis pandu tunda pelabuhan yang biasanya menjadi anak usaha perusahaan pelabuhan.


Selain itu, price earning ratio (PER) perusahaan yang juga dikenal dengan nama IPC Marine ini cukup murah. Dengan harga penawaran Rp 325 sampai Rp 530 per saham, Boumediene mengatakan PER Jasa Armada berkisar antara 11,1 kali hingga 18,2 kali.

"Paling bisa kita bandingkan dengan perusahaan pelabuhan yang ada di bursa regional yang memiliki PER sekitar 20 kali. Sehingga dengan kisaran harga yang kami berikan mudah-mudahan bisa memberikan daya tarik bagi investor yang ingin menambah portofolio mereka di sektor infrastruktur," papar Boumediene.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati